pihak yang dalam beberapa bulan terakhir belum menerima hak mereka. Caranya, PSSI bakal melunasi utang yang diperkirakan mencapai Rp15 miliar. Pelunasan itu tentu sudah dinantikan seluruh pihak yang hak mereka masih tertahan di PSSI.
Jumlah Rp15 miliar disebut berasal dari tunggakan gaji pelatih, ofisial, perangkat pertandingan, hingga tunggakan akomodasi timnas.
Menurut catatan PSSI, salah satu tunggakan adalah gaji tim pelatih serta ofisial timnas selama 5-7 bulan, meliputi Nilmaizar, Fabio Oliveira, Aji Santoso, Widodo Cahyono Putra, Liestiadi, serta Indra Sjafri. Total tunggakan diperkirakan kurang dari Rp1,4 miliar.
Ada pula tunggakan sekitar Rp7 miliar yang berasal dari pos perangkat pertandingan. Sisanya menyangkut jasa pihak lain, seperti hotel timnas selama menggelar pelatnas.
"Semua sudah diinventaris oleh Bendahara PSSI. Semoga tidak ada yang tertinggal dan kami bisa melunasi kewajiban yang tertunda selama ini," ucap Tonny Aprilani, yang menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Revitalisasi Keuangan PSSI.
Tonny, salah satu anggota Komite Eksekutif (Komeks) PSSI, membeberkan pelunasan utang sesuai dengan hasil rapat Komeks PSSI di Surabaya pekan lalu dan akan diberikan kepada pihak terkait tepat pada peringatan HUT PSSI di Jakarta.
Untuk mekanisme pelunasan, seperti yang disampaikan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, PSSI mengundang seluruh pihak yang haknya ditunggak tersebut untuk hadir pada peringatan HUT PSSI.
"Mau diterima secara langsung atau ditransfer, silakan pilih sesuai keinginan," ucap Djohar.
Menurut Tonny, 70 persen dari uang sebesar Rp15 miliar yang digunakan untuk pelunasan utang itu merupakan dana patungan pengurus PSSI. Sisanya berasal dari hak siar dan keuntungan tiket pertandingan timnas.
Tonny berharap kasus tunggakan ini menjadi yang terakhir terjadi di PSSI. Dengan kembali bersatunya PSSI, pengurus saat ini bertekad untuk menata manajemen keuangan dengan lebih baik.
"Kami tak ingin kejadian tunggakan seperti ini terulang lagi di masa mendatang," ucapnya.
Sementara itu, terkait proses penyatuan kompetisi pada 2014, Ketua Komite Kompetisi PSSI, Erwin Dwi Budiawan, mengungkapkan seharusnya tak ada kendala lagi. PT LI, yang dipilih mayoritas anggota PSSI untuk menggelar kompetisi pada proses unifikasi liga, sudah memberikan gambaran proses tersebut.
"Semua sudah sesuai dengan keputusan Kongres PSSI 17 Maret. Kini, tinggal menunggu kompetisi berakhir dan menjalankan rencana tersebut," ujarnya.
Erwin menambahkan pihaknya berharap baik kompetisi LPI maupun Divisi Utama yang dikelola PT LPIS bisa berjalan lancar dan berakhir sesuai jadwal yang dirilis.
"Kalau finis dengan baik, akan memudahkan proses unifikasi," tutur Erwin.
Editor | : | Aning Jati (BOLA) |
Komentar