Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Piala Danone U-12 Menjaga Kemurnian Turnamen

By Kukuh Wahyudi - Senin, 22 April 2013 | 12:29 WIB
Piala Danone U-12
Piala Danone U-12

sekolah sepak bola Tanah Air saat festival Piala Danone U-12 digelar. Mereka berjuang sekuat tenaga untuk menjadi yang terbaik guna mewujudkan mimpi tampil di Piala Dunia Danone, event berskala besar yang diikuti 40 negara, termasuk Indonesia.

Kesempatan bermain di ajang akbar yang diretas legenda sepak bola Prancis, Zinedine Zidane, itu menjadi momen membanggakan. Sejumlah pemain belia, seperti Syamsir Alam (DC United) dan Riyandi Ramadhan (Pelita Bandung Raya), membuka karier sepak bola mereka di Piala Dunia Danone.

Akan tetapi, karena begitu prestisiusnya pergelaran ini, cara-cara tak terpuji kerap dilakukan tim-tim peserta guna memuluskan langkah ke putaran final. Kasus pencurian umur kerap terjadi di Piala Danone.

"Semestinya Piala Danone yang berbentuk festival menjadi sarana menumbuhkan antusiasme pemain-pemain muda. Biarkan mereka bermain dengan rasa senang tanpa dibebani target. Karena di usia 12 tahun, para remaja bermain bola untuk kesenangan," kata Giman Sastro Irono, Pelatih ASIOP Apacinti.

ASIOP menjadi juara area penyisihan Jabodetabek yang digelar di Stadion Bea Cukai, Rawamangun, 20-21 April. ASIOP mengalahkan SSB Maesa pada final lewat adu penalti 3-2 pada Minggu (21/4).

Sepanjang penyisihan di Jabodetabek, panitia turnamen menemukan sejumlah kasus pencurian umur. Pengawasan lebih ketat dilakukan panpel pada turnamen tahun ini. Para pemain dari setiap tim melakukan tes gigi, selain dicek akta kelahirannya.

"Ada delapan tim yang pemainnya tertangkap mencuri umur. Mereka dilarang tampil. Ketegasan seperti ini perlu untuk menjaga kemurnian turnamen," tutur Giman.     

Penyisihan juga digelar di sejumlah kota. Di Malang, SSB Ken Arok A, mampu menyisihkan SSB pesaing lain asal Jawa Timur. Pada laga puncak yang digelar di Stadion Gajayana, Ken Arok menaklukkan wakil dari Jember, Balung Putra, dengan hasil akhir 2-0.

"Kami hanya melakukan persiapan selama dua bulan. Inilah indahnya sepak bola, kami yang bukan tim unggulan sukses menjadi juara," kata Dwi Karyawanto, Pelatih Ken Arok.

Sebelumnya pada Minggu (15/4) di Stadion Citarum, Semarang, SSB Putra Tugu Muda Semarang menjuarai penyisihan tingkat Jateng. Mereka mengalahkan IM Sragen 1-0.




Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X