1, pada lanjutan Indonesia Premier League (IPL).
Penyerang Arema, Jaya Teguh Angga membuka gol pada menit ke-20. Dua gol Singo Edan tercipta melalui penalti pada menit ke-61 dan ke-90 oleh Putut Waringin Jati serta Legimin Raharjo. Persema pun meraih gol penalti pada menit ke-87 oleh Pandi Widiarto.
Sayangnya keseruan laga ini jauh dari antusias Aremania dan Ngalamania layaknya derbi Malang biasannya. Stadion Gajayana tampak sepi. Hal ini dikarenakan Aaremania lebih mendukung Arema yang berlaga di ISL.
Persema Malang, yang banyak diperkuat pemain muda, memberikan perlawanan sengit. Beberapa keputusan kontroversial tersaji. Gol Jaya teguh Angga dinilai dalam posisi offside, tapi wasit seolah tutup mata. Ditambah dua penalti yang didapat tuan rumah juga dirasa aneh oleh skuad Bledeg Biru.
"Jika anda lihat rekaman pertandingan, semoga bisa menjelaskan kepada saya kenapa bisa penalti, sayang sepak bola Indonesia ternyata belum berubah," jelas Rudi Hariantoko, pelatih Persema Malang.
Rudi juga merasa, dalam pertandingan tersebut, kesan Singo Edan harus menang terlalu dipaksakan, lantaran pada Senin (29/4), bertepatan 7 hari meninggalnya pendiri Arema, Lucky AZ. (Lin)
Laporan: duniasoccer.com
Editor | : | Okie Prabhowo |
Komentar