Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dari Kuala Lumpur Dengan Tangan Kosong

By Caesar Sardi - Rabu, 1 Mei 2013 | 09:00 WIB
Morten Frost Hansen di Stadion Negara Kuala Lumpur, tersenyum cerah dengan piala dan hadiah uang 10.000 dollarnya, diapit Liem Swie King yang kebagian 7.000 dollar dan Han Jian 5.250 dollar.
Dok. Tabloid BOLA
Morten Frost Hansen di Stadion Negara Kuala Lumpur, tersenyum cerah dengan piala dan hadiah uang 10.000 dollarnya, diapit Liem Swie King yang kebagian 7.000 dollar dan Han Jian 5.250 dollar.

Tahun 1984 ternyata tetap tinggal jadi tahun kosong piala bagi Liem Swie King. Putaran Final Grand Prix Pro Kennex di Kuala Lumpur yang merupakan tantangan terakhirnya tahun ini, dilewatinya tanpa kemenangan di final.

Morten Frost Hansen, juara All England 82 dan 84 dari Denmark, menghumbanglangkan harapan King dalam pertarungan singkat yang boleh dikatakan berat sebelah. King, juara tiga kali All England, hanya kebagian 5 dan 4 angka dalam kedua set yang berlangsung tak lebih dari 24 menit.

Tapi kalau pembalasan boleh dimasukkan dalam daftar sukses, King tentu boleh bergembira. Sebab dalam semifinal ia berhasil menaklukkan Han Jian, musuh bebuyutannya yang mengalahkannya baik di Asian Games 82 maupun Indonesia Terbuka 84.

Hiburan lain bagi PBSI tentunya bahwa di samping King juga Icuk Sugiarto berhasil memasuki semifinal untuk ditumpas juga oleh Morten. Lebih dari itu pastilah prestasi gemilang Ivanna Lie merobohkan tembok kukuh Li Lingwei di semifinal, meski kemudian ia ganti digusur Han Aiping di final.

(Penulis: Linda Wahjudi, Tabloid BOLA edisi no. 43, Jumat 21 Desember 1984)


Editor : Caesar Sardi


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X