Cesar Azpilicueta datang saat Chelsea masih ditukangi Roberto Di Matteo. Namun, pada masa itu dia masih sangat jarang mendapat kesempatan bermain. Beda hal ketika Chelsea sudah dilatih Rafael Benitez. Kendati demikian, Azpilicueta justru mengaku berutang budi kepada Di Matteo.
"Ketika aku datang, Di Matteo adalah juara Liga Champions dan Piala FA. Dia memberikan aku rasa percaya diri untuk bermain. Aku tak bermain banyak pada dua bulan pertama bersama dia tapi setiap latihan dia selalu mencoba mengembangkan kemampuanku," ujar Azpilicueta.
Bersama Benitez, Azpilicueta memiliki kesempatan bermain lebih sering. Bahkan, posisinya sebagai bek kanan bisa dibilang tak tergantikan.
Kendati demikian, permasalahan justru hadir dari hasil pertandingan. Chelsea belum mengamankan posisi di empat besar klasemen Premier League, gagal di Piala Dunia Antarklub, Capital One Cup dan kandas di semifinal Piala FA. Harapan tersisa Chelsea hanya di ajang Liga Europa.
"Kami kecewa kalah di Piala Dunia Antarklub, Capital One Cup dan Piala FA. Sekarang, tinggal dua target, berada di peringkat ketiga serta juara Liga Europa. Kami bisa menjadi tim pertama yang dalam dua tahun mampu meraih Liga Champions dan Liga Europa dan aku rasa semua akan bangga dengan pencapain itu," pungkas Azpilicueta.
Laporan Duniasoccer.com/Irawan
Editor | : | Ade Jayadireja |
Komentar