Pemain Arema yang berlaga di Liga Prima Indonesia sudah meninggalkan Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (1/5) pagi. Mereka pulang ke kampung halamannya untuk menikmati liburan selama tiga pekan.
Akibat terbatasnya uang kas, manajemen tidak memenuhi janji. Tunggakan gaji belum dibayar lunas. Pemain hanya pulang dengan membawa sedikit uang saku dari manajemen.
Sebagaimana dikutip Surya, sumber di internal Arema LPI menyebutkan, pemain pulang dengan dibekali uang cukup untuk transportasi ke kampung halamannya. Namun, sumber itu tidak menyebutkan berapa persen uang yang dikucurkan dari manajemen. "Manajemen berjanji akan membayar sisanya selama liburan ini. Katanya sisa gaji akan dibayar melalui transfer," kata sumber tersebut.
Manajer Arema LPI, Haris Fambudy, mengakui bahwa anak asuh Abdurahman Gurning itu pulang tidak dengan tangan hampa. Manajemen mengklaim sudah mencairkan sebagian hak pemain. Saat ditanya persentase hak yang diterima pemain, Haris enggan menanggapinya. "Itu masalah dapur. Kami sudah membicarakan masalah ini dengan pelatih," kata Haris.
Ia memastikan bahwa pelatih sudah memberitahukan kepada pemain mengenai kendala yang dihadapi manajemen klub. Oleh karena itu, Harus yakin pemain pun sudah memahami kondisi keuangan klub.
Saat ditanya masalah pelunasan tunggakan gaji, lagi-lagi Haris enggan menanggapi. Haris memastikan manajemen klub sedang berusaha mengatasi masalah tunggakan gaji ini. "Pokoknya ada solusi masalah itu," ujarnya.
Laporan Kompas.com/M Zainuddin
Editor | : | Tulus Muliawan |
Komentar