Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kasus Rumaropen, Okto Nilai Wasit Harus Dihukum

By Syamsul Arif - Minggu, 5 Mei 2013 | 14:26 WIB
Okto Maniani
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
Okto Maniani

Pesepakbola nasional Okto Maniani menganggap hukuman skorsing yang dijatuhkan PSSI terhadap pemain Persiwa Wamena Pieter Rumaropen tidak cukup adil karena PSSI melihat peristiwa tersebut hanya dari satu sisi, yaitu wasit saja. Menurut Okto, jika ingin menerapkan peraturan yang adil maka wasit juga harus menerima skorsing.

"Bagi saya itu sangat tidak fair karena pemain di-skorsing tapi wasitnya tidak. Wasit harus dikenakan peraturan yang sama. Jadi semua kena. Jangan cuma satu orang saja yang kena imbasnya," kata Okto saat ditemui di sekitar Bundaran HI, Jakarta pada Minggu (5/5/2013) pagi.

Okto berpendapat, peristiwa pemukulan terhadap wasit harus diselidiki lagi lebih mendalam akar mula penyebabnya. Menurutnya sangat tidak mungkin pemain akan berulah jika kepemimpinan wasit telah baik dan keputusannya tidak berat sebelah.

"Faktor kesalahan dari siapa dulu sampai bisa terjadi pemukulan itu. Kalau tidak ada penalti mungkin tidak akan terjadi, karena itu bola bersih, semua mata melihat," ujar pesepakbola yang saat ini memperkuat Barito Putra itu.

Lebih lanjut, Okto juga menyayangkan apabila bakat-bakat terbaik yang dimiliki Indonesia seperti Pieter Rumaropen harus dihukum seumur hidup. Terlebih lagi, sebagai pesepakbola tentu Pieter sangat menggantungkan hidupnya di dunia tersebut.

"Pemain memang harus taat peraturan, tapi peraturan yang sepantasnya karena hidup kita di sepakbola. Wasit cuma dihukum sebulan, dia enak nanti bisa turun lagi tapi pemain selamanya. Jadi kalau mau tegakkan hukum, ya yang adil," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan skorsing larangan bermain sepakbola seumur hidup kepada pemain Persiwa Wamena Pieter Rumaropen karena memukul wasit Muhaimin dalam pertandingan melawan Pelita Bandung Raya pada lanjutan Indonesia Super League pada Minggu (21/4/2013) di Stadion Siliwangi Bandung.

Akibat pemukulan, hidung Muhaimin cedera dan bajunya pun berlumuran darah dan harus digantikan oleh wasit cadangan. Sedangkan Pieter langsung diganjar kartu merah atas ulahnya pada pertandingan yang berakhir 2-1 untuk kemenangan Pelita Bandung Raya.

Laporan Kompas.com


Editor : Syamsul Arif


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X