Kekuasaan Jose Mourinho di Santiago Bernabeu hampir dipastikan berakhir pada akhir musim 2012/13. Dari situasi panas di ruang ganti hingga perselisihan dengan beberapa pemain dan para pendukung menjadi beberapa alasan Mourinho untuk angkat kaki dari Real Madrid.
Sejak melatih Real Madrid mulai musim 2010/11, hubungan Jose Mourinho dengan Real Madrid memang tidak pernah benar-benar mesra. Pada setiap musim selalu muncul friksi-friksi yang akhirnya berimbas pada tidak maksimalnya prestasi Los Blancos.
Semua itu mencapai puncaknya di penghujung musim 2012/13. Kegagalan Los Galacticos untuk bersaing dalam perebutan gelar juara La Liga dan Liga Champion telah membuat publik Santiago Bernabeu kehilangan kesabaran terhadap mantan pelatih Porto, Chelsea, dan Internazionale ini.
Musim 2012/13 pun hampir dipastikan menjadi musim terakhir Jose Mourinho berkarier di Los Merengues. Berikut 10 alasan Mourinho angkat kaki dari Santiago Bernabeu.
1. Tidak mendapat dukungan penuh dari para pemain.
Beberapa pemain memang selalu memberi dukungan kepada Mourinho. Namun, beberapa pemain senior dan penting tim, seperti Casillas, Sergio Ramos, dan Pepe, malah terlibat perselisihan dengan Mourinho dan menimbulkan 'perang dingin' di ruang ganti.
2. Klub tidak memberi dukungan sepenuhnya.
Mourinho memang telah diberi kekuasaan yang lebih daripada pelatih lain yang pernah ada di Santiago Bernabeu. Namun, hal itu masih belum cukup untuk seorang Mou dan ia merasa tidak puas karena itu.
3. Disoraki publik Santiago Bernabeu sebanyak dua kali.
Mourinho sangat terbiasa menjadi idola ketika melatih suatu klub. Hal itu telah terjadi ketika ia melatih Porto, Chelsea, dan Inter, di mana ia sangat dielu-elukan para pendukung. Namun, di Santiago Bernabeu ia malah menerima sorakan dan merasa tidak didukung sepenuhnya. Terakhir, pada laga leg 2 Semifinal Liga Champion 2012/13, kontra Real Madrid, Mourinho mendapat sorakan dari para fan Los Blancos.
4. Perbedaan yang tidak pernah usai dengan media.
Mourinho tidak suka menerima kritik. Ia juga menilai bahwa Spanyol belum menunjukkan rasa hormat kepadanya, bahkan sejak sebelum ia datang ke Spanyol.
5. Mourinho merasa dianiaya dan tidak dihargai di Spanyol.
Mourinho sempat mengeluarkan pernyataan kontroversial dengan menyebutkan sulit menjadi orang Portugal yang hidup di Spanyol. Ia menilai tidak ada yang menunjukkan rasa hormat kepadanya atas prestasi yang telah ditorehkan.
6. Real Madrid merupakan klub yang diibaratkan 'bahkan dinding pun memiliki mata dan telinga.
Jose Mourinho jengah dengan terlalu sering dan mudahnya suasana ruang ganti, bahkan terkadang strategi tim, bocor ke media.
7. Keluarga Mou tidak merasa nyaman tinggal di Spanyol.
Hal itu diketahui ketika anak Mou ternyata memiliki pengalaman tidak menyenangkan ketika bermain untuk Canillas.
8. Pengalaman buruk yang takut terulang lagi.
Ketika menyelesaikan musim ketiga di Chelsea (2006/07), sesungguhnya Mourinho ingin meninggalkan Stamford Bridge. Namun, akhirnya ia memilih bertahan dan malah harus menerima pemecatan dirinya pada September 2007.
9. Merasakan kelelahan, sama seperti yang dialami Pep Guardiola.
Mourinho telah mengalami kelelahan karena stres atas banyaknya tuntutan terhadapnya.
10. Merindukan Inggris dan Premier League.
Mourinho telah mulai merasakan kerinduan kepada Premier League pada hari pertama setelah ia meninggalkan Chelsea. Di Inggris, sepak bola sudah dianggap seperti agama. Di sana juga ia mejadi idola timnya dan dihormati oleh lawannya.
Editor | : | Syamsul Arif |
Komentar