sebut, ia siap memboyong amunisi tambahan pada musim panas nanti. Conte pun sudah mengantongi tiga striker dan beberapa contoh winger yang sangat ingin digaetnya.
Ketiga nama tersebut adalah Zlatan Ibrahimovic, Luis Suarez dan Gonzalo Higuain. Kebetulan ketiganya memang terus dikaitkan dengan I Bianconeri. Meski begitu, Conte tak yakin kehadiran tiga pemain itu sekaligus bakal bisa membawa Juventus langsung juara Liga Champions.
"Siapa yang saya inginkan antara Ibrahimovic, Suarez dan Hguain? Anda tak bisa mengatakan tidak untuk ketiganya. Saya akan mengambil semuanya, tapi itu tak cukup membawa kami memenangi Liga Champions," tutur Conte.
Torehan gol para bomber di juara Serie A tahun ini memang tak terlalu memuaskan. Malah, yang menjadi top skor mereka justru adalah Arturo Vidal yang note bene sebenarnya merupakan gelandang, dengan sepuluh gol.
Setelah itu baru para strikernya yakni Mirko Vucinic dengan sembilan gol, Fabio Quagliarella dengan delapan gol, Alessandro Matri dengan tujuh gol, dan Sebastian Giovinco dengan tujuh gol.
Hal ini tentunya sangat memprihatinkan mengingat timpangnya selisih gol para bomber dengan top skor di Serie A yang dipegang pemain Napoli, Edinson Cavani dengan 26 gol, yang diikuti oleh Alessandro Di Natale dari Udinese dengan 20 gol.
Untungnya, Tim Nyonya Tua terbantu dengan produktivitas gol dari para gelandang, serta para bek yang ramai-ramai membantu menyumbang gol. Walhasil di klasemen mereka tetap menjadi pencetak gol terbanyak dengan 67 gol bersama Napoli.
Tak cuma memburu para striker, Conte pun ingin memperkuat wilayah sayap dengan harapan bisa menopang strategi menyerang yang diterapkannya. "Menampilkan permainan ofensif, tetapi dengan penguasaan bola mulai dari pertahanan. Kemudian memiliki dua penyerang sayap untuk mengejutkan lawan kami. Saya melihat pemain sebagai model: Arjen Robben, Aaron Lennon dan Theo Walcott," katanya.
Conte ditunjuk sebagai pelatih Bianconeri pada 2011 dan ia sukses mempersembahkan scudetto dua tahun berturut-turut. Asistennya, Angelo Alessio mengaku sangat terhormat bisa mendampingi Conte sejak di Siena, hingga tiga musim terakhir ini.
"Target kami sekarang mematahkan rekor poin tim asuhan Fabio Capello. Ini tahun ketiga saya bekerja sama Conte. Dia seorang juara dan pemimpin. Melayani Antonio adalah kebanggaan dan kenikmatan," ujar Alessio.
"Saya ingin seterusnya mengikuti dia di mana pun. Saya tak peduli dengan karier pribadi. Saya ingin terus memercayai Antonio dan sepertiny dia senang dengan kerja saya," sambungnya.
Alessio pun menyebut, keberhasilan Juventus juga tak lepas dari kinerja tim secara keseluruhan. "Tim sudah melakukan hal hebat selama dua tahun ini dan kredit layak diberikan kepada mereka," katanya.
Sejauh ini, masih belum ada kepastian tentang masa depan Conte selanjutnya. Namun, pelatih tim pertama Juventus Massimo Carrera mengakui Conte berpeluang meninggalkan klub pada akhir musim ini.
Carrera beralasan, Conte adalah tipe pelatih yang selalu berusaha untuk mengembangkan diri di sepanjang waktu. Menurutnya, hal itu bisa mendorongnya untuk menerima tantangan baru, termasuk melatih klub lain.
"Antonio belum berbicara, baik dengan presiden atau Beppe Marotta (Direkut Umum, red). Saya yakin mereka akan melakukan pertimbangan, tapi Anda harus mengajukan pertanyaan pada dirinya. Ia adalah sang juara dan ingin mengembangkan dirinya di sepanjang waktu," ujar Carrera dikutip ESPN.
Laporan Tribunnews.com
Editor | : | Ade Jayadireja |
Komentar