26 mei mendatang.
Teknologi ini diterapkan untuk meminimalisir kontroversi yang kerap terjadi dalam pertandingan bulu tangkis, di mana pemain dan hakim garis kerap memiliki pandangan berbeda dalam melihat posisi jatuh bola.
Teknologi instant review yang akan diterapkan di dunia bulu tangkis ini tidak jauh berbeda dengan yang lebih dulu diterapkan di olahraga tenis dan kriket. Pemain bisa melakukan protes jika meragukan keputusan hakim garis yang menilai bola jatuh di luar lapangan.
Berdasarkan aturan yang dibuat BWF, pemain tunggal maupun ganda diberi dua kali kesempatan untuk melakukan challenge atau protes dalam satu pertandingan. Ketika pemain mengajukan challenge, wasit akan memutarkan tayangan ulang yang berupa video, grafis, atau animasi untuk melihat posisi jatuh bola.
Jika bola jatuh di dalam lapangan, maka pemain berhak mendapatkan poin tambahan sesuai aturan bulu tangkis pada umunya. Selain itu, kesempatan challenge pemain tersebut tidak berkurang, melainkan masih tetap dua. Namun, jika bola terbukti jatuh di luar lapangan, maka pemain kehilangan satu poin dan satu kesempatan untuk melakukan challenge.
Jika pemain ingin melakukan challenge, pemain tinggal menyebut : "challenge", sambil mengangkat tangan ke arah wasit sesaat setelah bola jatuh. Kemudian, wasit berkewajiban memutarkan tayangan ulang.
Menurut Deputi Presiden BWF, Paisan Rangsikitpho, salah satu manfaat penerapan teknologi ini adalah untuk menambah keyakinan para pemain bahwa mereka mendapat perlakuan yang adil dari wasit.
Baca juga : BWF Siap Uji Teknologi Baru di Piala Sudirman
Editor | : | Tulus Muliawan |
Komentar