Persoalan terus menghantam Persebaya yang berkompetisi di Liga Prima Indonesia (LPI). Ketika Bajul Ijo membutuhkan tambahan pemain, justru Jusmadi memutuskan mundur dari tim yang bermarkas di Jl Karanggayam Surabaya ini.
Jusmadi yang biasa bermain pada posisi gelandang, sebenarnya merupakan salah satu pemain kunci di sektor tengah. Saat M Taufiq mengalami cedera, Jusmadi lah yang menjadi pilihan utama pelatih Persebaya Ibnu Grahan.
Apalagi, setelah Bajul Ijo juga ditinggal Alain N'kong yang tak kunjung bisa bermain di Persebaya. Gelandang asal Kamerun itu pergi dari skuad Bajul Ijo pada awal Mei lalu. Ibnu menuturkan, Jusmadi sudah mengajukan mundur karena ada masalah pribadi.
"Dia ingin mundur, penyebabnya apa saya belum tahu. Ditawar klub lain, gaji Persebaya atau lainnya, saya belum tahu," jelas Ibnu Grahan, Selasa (14/5/2013).
Setelah Gede Widiade memutuskan mundur dari CEO Persebaya, Jusmadi sebenarnya merupakan salah satu pemain yang enggan kembali.
Dia bersama Erol Iba, Hary Sahputra, Rivelino Ardiles, Dedi Iman, Denny Saputra dan Bima Ragil yang tidak kembali dalam latihan Bajul Ijo.
Tapi, berkat usaha Ibnu, Jusmadi mau kembali dan memperkuat Bajul Ijo saat menjamu PSLS Lhoksumawe, 28 April 2013.
Selain persoalan Jusmadi, Persebaya juga dihadapkan pada masalah Fernado Soler. Striker asal Argentina itu, Kartu Ijin Tinggal Sementara (KITAS) sudah habis sejak awal Mei 2013.
"Ijin saya ke Indonesia kerja. Tapi bagaimana saya bisa perpanjang itu, kalau tidak ada kontrak. Apa saya harus pakai visa turis?" kata Soler.
Ibnu mengaku tidak bisa banyak membantu mengurus KITAS Soler. Sebab, saat ini situasi Persebaya berbeda dengan era CEO Gede Widiade lalu.
"Saat Pak Gede, meskipun saya pelatih, saya diberi uang operasional untuk mengatasi masalah-masalah seperti ini (masalah Soler)," jelas Ibnu.
Laporan Tribunnews.com
Editor | : | Syamsul Arif |
Komentar