Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin menyayangkan aksi segel Kantor PSSI yang dilakukan oleh enam anggota Komite Eksekutif (Exco) bersama 14 pengurus provinsi (pengprov). Atas tindakan tersebut, Djohar pun melaporkannya ke polisi.
Pada Selasa (14/5) lalu, enam anggota Exco terhukum bersama 14 pengprov yang sudah dibekukan mendatangi Kantor PSSI untuk mengungkapkan rasa kecewa terhadap sikap Ketua Umum PSSI. Namun, mereka tak bisa masuk karena pintu Kantor PSSI dikunci. Alhasil, mereka menggembok pintu masuk dan menempelkan sebuah kertas bertuliskan "Disegel".
Djohar lantas datang pada Jumat (17/5) seusai menjalani ibadah umrah. Akan tetapi, Djohar bersama beberapa pejabat lain tak bisa masuk karena pintu Kantor PSSI masih digembok. Terkait hal tersebut, Djohar menyebut kalau aksi Sihar Sitorus dan kawan-kawan sebagai tindakan yang tak patut dilakukan.
"Saya sangat kecewa atas tindakan mereka. Semua ada cara organisasi, bukan cara pasaran seperti ini. Tindakan ini sangat tidak layak dan tidak pantas," kata Djohar di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Jumat (17/5/2013).
Sebagai tindak lanjut atas kejadian itu, Djohar melaporkan keenam anggota Exco dan 14 pengprov kepada pihak kepolisian. "Semua tindakan harus fairplay. Ini adalah tindakan melanggar hukum. Karena itu, kami langsung melaporkan ke polisi. Kami tidak akan buka pintu karena tunggu arahan dari kepolisian karena ini bagian dari bukti biar jelas," bebernya.
Langkah Djohar melaporkan hal ini kepada pihak berwajib seperti menjadi aksi balasan. Sebelumnya, Pengprov Sumatera Barat, Jawa Barat, dan Bengkulu sudah lebih dahulu melaporkan Djohar ke polisi.
Laporan Okky Herman Dilaga/Kompas.com
Editor | : | Zulfirdaus Harahap |
Komentar