benar mengakhiri karier sebagai pesepak bola. Walau Stoke City tidak menang dan mencetak gol, Owen tetap menganggap itu sebagai pertandingan yang sarat emosional.
Manajer Toni Pulis memainkan Michael Owen di babak kedua menggantikan Jonathan Walters saat Stoke City menahan imbang Southampton 1-1, Ahad (19/5). Gol Peter Crouch pada menit ke-47 sempat memberikan harapan bagi Stoke untuk meraih kemenangan, namun Ricky Lambert sepuluh menit kemudian menggagalkan kemenangan Stoke di Saint Mary Stadium.
"Dalam beberapa hal itu begitu emosional. Saya sudah lama melakukan keputusan, jadi saya sudah siap untuk itu. Fan Stoke menyanyikan terus menyanyikan nama saya. Dari beberapa hal saya tidak layak mendapatkan itu karena tidak memberikan banyak kontribusi," kata Owen kepada BBC.
"Saya tidak akan melupakan itu. Saya mendapatkan satu peluang dan beberapa sentuhan. Saya senang dapat mengucapkan salam perpisahan," ujarnya.
Michael Owen juga mengenang masa-masa kejayaannya sebagai seorang striker tajam saat masih di Liverpool dan Real Madrid, dan Manchester United. Ia senang pernah mencetak begitu banyak gol untuk Liverpool, terutama torehan dua gol saat memenangi Piala FA pada musim 2000-01. Owen juga merasa spesial sempat mencetak gol di laga El Clasico.
Selain itu, gol untuk Manchester United di pertandingan derby melawan Manchester City menjadi salah satu kenangan manisnya. Yang paling berkesan dan mengubah hidupnya adalah gol di pertandingan Piala Dunia 1998 saat Inggris menghadapi Argentina.
Editor | : | Wisnu Nova Wistowo |
Komentar