Manajer Persib Umuh Muchtar menilai, sanksi yang diberikan Komisi Disiplin PSSI kepada panpel Maung Bandung kurang tepat. Pasalnya, hanya karena perilaku bobotoh yang menyalakan mercon dan kembang api, panpel harus membayar denda uang sebesar 20 juta rupiah.
Seperti diketahui, melalui sidang yang dipimpin Ketua Komdis, Hinca Panjaitan pada Rabu (22/5) di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, ada 20 keputusan yang diumumkan kepada publik.
Salah satunya adalah, panpel Persib Bandung, penonton Persib terbukti bertingkah laku buruk dengan membakar kembang api dan petasan yang mengarah ke lapangan pertandingan pada saat Atep dkk. menjamu Persela Lamongan di Stadion si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, 12 Mei silam.
"Saya rasa, tidak hanya penonton Persib yang seperti itu. Penonton di klub lain pun sering melakukan itu, tapi kenapa Persib saja yang dihukum? Saya mendukung dengan adanya sanksi tapi PSSI jangan pilih-pilih," kata Umuh, Rabu (29/5).
Kendati demikian, Umuh tetap menerima sanksi tersebut sebagai pembelajaran untuk panpel agar semakin baik lagi dalam bekerja. Begitupun dengan bobotoh, agar bersikap tertib dalam mendukung tim kesayangannya, jangan sampai merugikan tim sendiri.
"Saya juga heran, padahal di pintu masuk sudah diperketat bahkan ada razia juga, tapi kenapa mercon dan kembang api tetap saja bisa masuk? Panpel harus evaluasi, kedepan harus lebih baik lagi. Termasuk meminimalisir tiket 'kriting'," harap Umuh.
Editor | : | Wisnu Nova Wistowo |
Komentar