21 Juni. Kapten sekaligus bintang Argentina saat menjuarai Piala Dunia 1986 itu akan melakukan klinik kepelatihan di empat kota, Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makassar.
Pihak yang mendatangkan Diego Maradona adalah badan sepak bola rakyat Indonesia (Basri). Ketua Umum Basri, Eddy Sofyan, mengatakan bahwa Basri mendatangkan Diego Maradona untuk memberikan dorongan kepada para pesepak bola usia dini di Indonesia.
"Indonesia memiliki gairah yang sangat tinggi terhadap sepak bola. Selama ini kami melihat banyak anak-anak yang mendapat penanganan kurang tepat dari para pelatih. Penanganan yang tepat harus diberikan oleh seorang master. Maradona adalah orang yang tepat," kata Eddy Sofyan di kantor Basri di gedung tenis Senayan, Jakarta, pada Kamis (13/6).
"Dari segi psikologis, anak-anak akan semakin termotivasi setelah bertemu bintang besar. Mereka akan selalu ingat terhadap masukan-masukan yang diberikan oleh seorang pemain besar. Ucapan-ucapan Maradona tentang bagaimana cara mengontrol bola atau yang lain sudah tentu akan terus melekat dalam pikiran anak-anak hingga sepanjang kariernya sebagai pesepak bola," ujar Eddy Sofyan, yang menjadi asisten pelatih tim nasional PSSI Garuda pada tahun 80-an.
Peserta klinik kepelatihan bersama Diego Maradona di setiap kota dibatasi hingga 720 peserta saja. Klinik kepelatihan akan dibagi dalam dua sesi, di mana setiap sesi diikuti oleh 360 anak-anak. Peserta klinik kepelatihan dipungut biaya Rp2 juta untuk Jakarta, Rp1 juta untuk di Surabaya, dan Rp500 ribu untuk di Medan dan Makassar. Peserta klinik kepelatihan akan mendapatkan sertifikat plus kaus nomor 10 yang ditandatangani oleh Diego Maradona.
Selain klinik kepelatihan, Diego Maradona juga akan melakoni kegiatan tango football, seminar sepak bola, dan acara makan malam. Dalam tango football Diego Maradona akan unjuk kebolehan memainkan si kulit bundar. Tango football akan dilakukan di Monas (Jakarta), Lapangan Benteng (Medan), Tugu (Surabaya), dan Lapangan Karebosi (Makassar).
Editor | : | Riemantono Harsojo |
Komentar