Dengan keadaan yang sangat tidak memungkinkan, Persiwa Wamena tetap meladeni Barito Putera pada lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2012/2013, Jumat (21/6).
Bukan hanya baru tiba sekitar pukul 18.00 Wita alias sekitar dua jam sebelum laga, tim berjuluk Badai Pegunungan itu juga hanya mambawa delapan pemain.
Parahnya, dari delapan pemain tersebut, satu di antaranya, Pieter Romaropen. Dia merupakan anggota Persiwa yang mendapat larangan main selama satu musim, akibat insiden pemukulan yang dilakukannya terhadap wasit.
Praktis, hanya tujuh orang yang mampu meladeni Mekan Nasirov dan kawan-kawan. Hasilnya, dapat ditebak, Persiwa jadi lumbung gol Barito.
Sebelum Persiwa 'lempar handuk' pada menit 43, sebanyak tiga gol bersarang di gawang Badai Pegunungan. Gol itu dicetak Rizky Ripora, Coulibaly Djibril dan Dedy Hartono.
Keadaan itu membuat para suporter Barito menaruh respek luar biasa pada tim tamu. Mereka memuji sikap ksatria pemain Persiwa yang bersedia hadir ke Stadion Demang Lehman. Itu ditunjukkan ketika skuad Persiwa memasuki lapangan Stadion Demang Lehman, Martapura.
Tepuk tangan sambil berdiri disertai spanduk bertuliskan selamat datang Persiwa, menyambut tim Badai Pegunungan. Kata salut bagi tim asal Wamena itu pun berhamburan di jejaring sosial.
"Respect untuk Persiwa. Walaupun akhirnya dianggap WO karena tidak dapat melanjutkan pertandingan, dan skor akhir berubah 6-0 #BaritoDay," tulis akun Twitter fans Barito, @BaritoMania.
Bukan hanya suporter, para pemain Barito juga menyatakan rasa respek pada Badai Pegunungan. Salah satunya, Yongki Aribowo. Beberapa saat usai laga, pemain kelahiran Tuluangung, 23 November 1989 itu menulis status ungkapan rasa kagumnya pada para penggawa Persiwa.
"Kalian luar biasa sodaraku dari timur INDONESIA #RespectForPersiwa," puji Yongki melalui akun Twitter, @Yongki_ari, usai laga.
Editor | : | Kukuh Wahyudi |
Komentar