CEO PT. Liga Indonesia, Joko Driyono, tak ingin ada persepsi kenapa rombongan Persib tak dikawal dengan rantis atau barakuda. Baginya, bila itu dilakukan sama saja merusak nilai humans sport di sepak bola.
"Kami tidak ingin mengelola sepak bola layaknya di negeri yang sedang berperang. Bila Persib memakai kendaraan rantis itu sama saja teror untuk sepak bola," ujar Joko Driyono.
Menjelang laga Persija kontra Persib terjadi penimpukan batu ke bus yang dinaiki Persib. Pada saat itu banyak kalangan yang berpendapat seharusnya Persib tidak menaiki bus, melainkan naik kendaraan yang lebih aman, barakuda misalnya.
"Harusnya Persib tahu kondisi seak bola kita. Harusnya mereka meminta barakuda," kata Pelatih Persija, Benny Dollo.
Joko Driyono mempunyai alasan tersendiri terkait kasus tersebut. "Kami tidak ingin sepak bola dikemas di luar batas kewajaran human sport. Kami tidak ingin juga ada persepsi kenapa tidak diserahkan barakuda, rantis, dan lainnya untuk Persib," kata Joko Driyono.
Joko selanjutnya mengatakan, bila kedepannya ada kemungkinan terjadinya kisruh pada laga-laga tertentu, lebih baik laga tersebut dibatalkan.
Editor | : | Kukuh Wahyudi |
Komentar