Myanmar seperti kurang bersahabat dengan cabang olah raga tenis. Negara jajahan Inggris itu resmi menghapus tenis dari ajang Sea Games 2013 yang digelar Desember mendatang.
Dihapusnya tenis dari Sea Games membuat PP Pelti terpaksa memutar otak. Mereka mengalihkan fokus latihan para atletnya untuk menghadapi turnamen Islamic Solidarity Games (ISG) yang akan digelar di Indonesia dalam waktu dekat.
”Para pemain sedang mengikuti sejumlah kejuaraan di Korea dan Amerika. Ini merupakan salah satu bentuk persiapan menjelang tampil di ISG karena batal tampil di Sea Games,” ujar Wailan Walalangi, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Senior Pelti.
Pelti cukup menyesalkan pencoretan tenis dari Sea Games lantaran Indonesia punya peluang besar untuk merebut medali emas. Apalagi, Tim Merah-Putih juga menjadi juara umum di Sea Games 2011 lalu.
“Kami harus terima nasib dengan dicoretnya tenis dari Sea Games. Pelti tidak kecewa, tapi yang jelas atlet sangat kecewa karena sebetulnya peluang untuk kembali meraih medali emas sangat besar,” ujar Wailan.
Saat ditanya mengenai peluang juara di ISG, Wailan menegaskan bahwa timnya menargetkan hasil maksimal di semua nomor. Pasalnya, Indonesia akan bertindak sebagai tuan rumah.
“Iran, Maroko, dan Mesir akan menjadi lawan yang harus diwaspadai. Untuk mempersiapkan itu, kami akan mengirimkan para pemain ke Eropa agar mereka bisa merasakan atmosfer persaingan di Eropa,” tutur Wailan.
Editor | : | Tulus Muliawan |
Komentar