Birokrasi masih menjadi momok bagi persepak bolaan Italia. Berlikunya sistem pemerintahan yang dijalankan aparat pemerintah Italia banyak membuat Presiden klub kesulitan dalam mewujudkan pembangunan stadion baru.
Giampaolo Pozzo, pemilik Udinese, menjadi satu dari sekian banyak bos klub yang terbentur tembok birokrasi. Pozzo menuturkan, di Italia proses birokrasi untuk membangun stadion baru sangat rumit.
Hal itu lah yang kini masih menjadi penghalang Pozzo dalam merealisasikan mimpinya membuat stadion milik sendiri Udinese. Ia mengeluhkan sistem birokrasi negaranya.
"Tidak mudah untuk merancang stadion baru. Masalahnya adalah birokrasi. Pendapatan dari televisi memang hal penting, tapi stadion sangat penting untuk menjaga hubungan dengan para fan," tutur Pozzo.
"Tujuan kami adalah menciptakan atmosfer stadion ketika Udinese diperkuat oleh Zico. Saya ingin melihat 25 hingga 30 ribu fan yang mendukung tim langsung di stadion," ujar Pozzo dilansir Football Italia.
Arthur Antunes Coimbra alias Zico, pemain legendaris Brasil, pernah memperkuat Udinese pada dekade 80an. Selama dua tahun (1983-85), Zico mengenakan seragam Hitam-Putih Le Zebrette.
Editor | : | Jaka Sutisna |
Komentar