Penyerang Pelita Bandung Raya (PBR), Sekou Camara meninggal dunia karena serangan jantung saat menjalani sesi latihan rutin di Stadion Siliwangi, Jalan Aceh, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, (27/7).
Berdasarkan keterangan medis, Camara sebenarnya tidak mempunyai riwayat penyakit jantung. "Terakhir, satu bulan yang lalu, kami melakukan general chek-up kepada seluruh pemain. Hasilnya excellent, jantung Camara bagus. Memang ada irama yang agak tidak beraturan. Tapi kata dokter sangat wajar. Mungkin karena banyak pikiran dan lain-lain. Semua orang kan sama, seperti itu.
"Dokter bilang Camara enggak ada keluhan apa-apa soal jantungnya. Tidak ada hal yang mengarah bahwa Camara mempunyai penyakit jantung," ujar Direktur PT. Kreasi Performa Pasundan PBR, Marco Gracia Paolo, yang ditemui di rumah duka St. Boromeus, Jalan Suryakencana, Bandung, Jawa Barat, Minggu, (28/7).
"Tapi serangan jantung bisa diakibatkan karena beberapa faktor lain yang membuat jantung seseorang berhenti. Banyak sebab dan macamnya. Tapi, almarhum (Camara) tidak ada riwayat penyakit jantung, kesehatannya dilaporkan baik-baik saja," tegas Marco.
Untuk mengetahui lebih pasti apa penyebab kematian Camara, memang ada pilihan dengan cara melakukan proses otopsi. Pihak klub ingin melakukan otopsi, tapi keluarga tidak mengijinkan karena akan memakan waktu cukup lama. Mereka menginginkan jenazah Camara segera sampai di kampung halamannya.
"Kami sangat menghormati dan menghargai apa yang menjadi keinginan keluarga. Yang pasti, kami melakukan tanggung jawab sebaik-baiknya," pungkasnya.
Camara meninggal dunia saat sesi latihan di Lapangan Siliwangi, Bandung, karena serangan jantung, Sabtu (27/7). Pemain 27 tahun itu sempat kolaps dan nyawanya tak tertolong. Dugaan sementara, jantungnya berhenti berdetak dalam perjalanan ke rumah sakit.
Camara baru bergabung dengan PBR pada Mei 2013. Sebelumnya, dia bermain untuk PSAP Sigli pada 2011-2012, dan Persiwa Wamena pada awal 2013.
Laporan Kompas.com
Editor | : | Zulfirdaus Harahap |
Komentar