Manajer Arsenal, Arsene Wenger, terkesan dengan sistem teknologi garis gawang (GLT) yang akan digunakan di Premier League musim depan. Wenger mendapat kesempatan melihat demonstrasi penggunaan GLT oleh wasit Anthony Taylor di Emirates Stadium, pada Kamis (8/8).
"Satu hal yang paling penting adalah keadilan dan untuk membuat keputusan tepat membutuhkan alat bantu seperti ini. Teknologi ini ternyata lebih canggih dan rumit dari bayangan awal saya," kata Arsene Wenger seperti dilansir dari situs resmi Premier League.
Premier League mulai mengembangkan sistem teknologi garis gawang pada 2006. Meski sempat ditolak, namun FIFA akhirnya memberi lampu hijau setelah tendangan Frank Lampard yang telah melewati garis gawang di Piala Dunia 2010 tak disahkan menjadi gol.
"Hal terpenting dalam sepak bola adalah gol. Ada teknologi yang bisa menentukan apakah bola sudah melewati garis atau belum. Jika bisa digunakan dan akurat, kami harus menggunakannya. Saya sangat antusias karena hari ini semua bisa terjadi," ujar Kepala Eksekutif Premier League, Richard Scudamore.
Setiap gawang di laga Premier League akan dimonitor oleh tujuh kamera. Ketika bola telah melewati garis gawang, ofisial pertandingan akan menerima sinyal via jam tangan berupa getaran, bunyi, dan tulisan gol di layar atau via earphone. Sementara itu, keputusan mengenai insiden tersebut secara virtual sudah bisa disiarkan lewat televisi dalam waktu 20 detik.
"Inilah hari yang paling menarik bagi wasit. Kami mendukung penerapan teknologi yang membantu wasit memutuskan apakah gol sudah terjadi atau belum," tutur Manajer Umum Penyedia Wasit Profesional (PMGOL), Mike Riley.
Editor | : | Oka Akhsan M. |
Komentar