uneknya terkait venue laga. Il Principino merasa aneh harus memainkan Piala Super di Olimpico yang notabene adalah markas Lazio.
Awalnya partai final Piala Super Italia akan dihelat di Stadion Sarang Burung, Cina. Namun, Juventus menolak untuk bertanding di Negeri Tirai Bambu karena jadwal awal Piala Super berbenturan dengan agenda tur pra-musim I Bianconeri ke Amerika Serikat.
Hal tersebut akhirnya menimbulkan perdebatan yang serius di antara kubu Juventus dan Lazio. Juventus memberikan saran untuk menggelar Piala Super di Amerika, semantara di sisi lain Lazio bersikukuh ingin tetap memainkan pertandingan di Cina.
Setelah perdebatan yang alot, akhirnya keputusan diambil. Piala Super digelar di Stadion Olimpico Roma pada Minggu (18/8). Keputusan itu nyatanya tak serta merta menyenangkan semua pihak, terutama kubu Juventus.
Si Nyonya Tua merasa penentuan venue pertandingan di Olimpico Roma jelas menguntungkan Lazio dan menyalahi aturan. Padahal dalam pagelaran final Piala Super Italia sebelumnya, tim yang berstatus sebagai juara Italia berhak menjadi tuan rumah.
"Bermain di stadion Lazio ketika kami berstatus sebagai juara Italia jelas terasa sangat aneh," tutur Marchisio kepada La Gazzetta dello Sport.
Meski merasa janggal, Marchisio mencoba untuk mengambil sisi positif dari ditunjuknya Olimpico sebagai tempat pertandingan.
"Well, mari kita katakan saja lebih baik untuk bermain di Roma daripada harus bermain di Beijing sepekan sebelum Serie A dimulai. Di Cina, saat ini udaranya sangat lembab dan saya masih ingat sangat menderita tahun lalu," ungkap Marchisio.
Demi mengikis keuntungan yang dimiliki Lazio karena laga bermain di markasnya, Marchisio meminta Juventini datang ke stadion dan memberikan dukungan penuh.
"Saya mengharapkan dukungan besar dari fan di Olimpico. Ke manapun kami pergi, selalu ada banyak fan Juventus," ujar Marchisio.
Editor | : | Jaka Sutisna |
Komentar