PSSI tak sedikitpun akan menerima dana dari Goal Project FIFA bila Indonesia lolos verifikasi. Hal tersebut dikatakan oleh perwakilan FIFA yang datang ke Indonesia untuk memantau lokasi, David Borja selaku Development Manager untuk Asia and Oceania dan Domeka Garamendi sebagai Development Officer di FIFA Development Office Kuala Lumpur.
“Jika program ini telah disetujui, kami akan langsung mengadakan tender untuk menentukan kontraktor yang akan bekerja. Jadi uang dari FIFA tak sedikitpun akan diserahkan ke PSSI. Semuanya ada dalam arahan FIFA," tutur David.
Bila lolos, Indonesia akan mendapatkan 500 ribu USD atau sekitar Rp5,1 miliar. Dana tersebut nanti langsung didistribusikan ke kontraktor yang memenangi tender. Jadi PSSI sama sekali tidak menerima aliran dana. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk membangun lapangan bola indor dengan rumput sintetis.
Tak puas sampai di situ, PSSI akan mengalokasikan dana dari kantong pribadinya sebesar Rp30 miliar untuk menuntaskan pembangunan yang berada di Sawangan, Depok tersebut.
"Dana sebesar itu untuk membangun lima sampai tujuh lapangan tambahan yang sebagian juga akan memakai rumput sintetis. Tak hanya itu, dalam lokasi itu akan dibangun sarana pendidikan. PSSI memfokuskan lokasi itu tak hanya dijadikan sebagai sarana olahraga saja, melainkan sarana pendidikan dan ada juga asrama," ucap Joko yang juga menjabat sebagai CEO PT Liga Indonesia.
Joko menambahkan komplek itu tak diprioritaskan untuk timnas senior, namun untuk timnas U-16 ke bawah. Timnas senior dinilai tak memerlukan tempat seperti itu karena pelatnas mereka hanya berlangsung satu atau dua minggu.
"Sawangan diperuntukan untuk training center pemain usia muda yang masih dalam usia sekolah. Atas dasar itu di sana akan dibuat infrastruktur pendidikan," tutur Jokdri, sapaan akrab Joko.
Jokdri berharap program tersebut dapat selesai pada pertengahan tahun depan. Tepat pada tahun ajaran sekolah berakhir, sehingga pemain yang terpilih bisa langsung memulai program di youth training center tersebut.
Joko juga berharap program seperti ini tak hanya terjadi di pulau jawa, namun juga ada di Kalimantan, Sumatra, dan juga Papua. "jadi tidak hanya terfokus pada satu tempat saja," ucap Jokdri.
Editor | : | Kukuh Wahyudi |
Komentar