Akibat gajinya belum dibayar, aksi mogok pelatih dan pemain SFC terus berlangsung. Bahkan 12 pemain lokal laskar wong kito masih belum melaksanakan aktifitas latihan seperti biasa, Senin (1/9).
Beberapa pemain yang tergabung dalam aksi mogok tersebut merupakan langganan utama SFC yakni Abdul Rahman, Mahyadi Panggabean, Rivky Mokodompit, Fandy Mochtar, Ahmad Jufriyanto, Ponaryo Astaman, dan Ferry Rotinsulu.
Nama-nama tersebut merupakan pemain yang gaji dan kontraknya merupakan tanggung jawab manajemen dan belum mendapat bapak angkat seperti tujuh pemain lainnya yang tidak mengikuti aksi mogok.
Sementara itu, meskipun mendapat bapak angkat, striker SFC Tantan juga tetap mengikuti aksi ini karena mengaku juga belum mendapat pembayaran kontraknya.
Hal berbeda dirasakan seluruh pemain asing SFC yang baik gaji maupun DP kontraknya sudah diselesaikan manajemen sehingga tetap mengikuti agenda resmi klub.
Namun, pernyataan berbeda disampaikan manajemen SFC. Manajer SFC, Robert Heri, mengaku sengaja meliburkan seluruh punggawa SFC hingga hari Jumat (6/9) mendatang.
"Apalagi stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring tidak bisa digunakan karena sedang dalam proses renovasi jelang pelaksanaan Islamic Solidarity Games (ISG) III, tentunya kami harus mndukung ajang tersebut," ujar Heri.
Menurutnya, seluruh pemain termasuk pelatih baru akan melaksanakan latihan pada Jumat (6/9) sebagai persiapan jelang laga tandang melawan Persiba Balikpapan (11/9).
Presiden Klub SFC, Dodi Reza, saat dikonfirmasi sendiri kembali menegaskan kondisi tim tetap kondusif. "Tidak ada pemecatan, perekrutan atau hal lainnya. Semua akan kami sampaikan saat evaluasi di akhir musim," ujar Dodi melalui pesan singkat.
"Ada beberapa hal lain yang menyangkut tim merupakan domain manajemen, tapi saya tegaskan tidak ada isu liar di SFC saat ini," kata Dodi, menambahkan.
Anggota DPRD Sumsel ini juga mengaku kondisi yang terjadi belakangan ini juga tidak terkait dengan proses Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Sumsel pada 4 September.
Editor | : | Haryanto |
Komentar