Persik Kediri akan tampil melawan Perseru Serui di Semifinal Divisi Utama yang digelar di Stadion Manahan Solo, 8 September mendatang. Sementara pada laga pertama, Persebaya akan menjamu Persikabo.
Dua partai ini bakal jadi laga hidup mati bagi keempat kontestan. Kemenangan akan langsung mengantarkan mereka ke ISL musim depan. Pelatih Aris Budi Sulistyo harus mengasah otak jika ingin memenuhi ambisi manajemen mempromosikan Persik ke pentas elite sepak bola nasional musim depan.
“Pemahaman saya soal kekuatan Perseru sangat minim. Materi mereka pun sangat awam di mata saya. Hanya beberapa nama luar Papua seperti Abdi Gusti dan Marcelino Mandagi saya kenal. Lebih baik saya konsentrasi persiapan tim sendiri dan mengatur strategi terbaik untuk memenangkan duel nanti,” ucap Aris Budi.
Yang jelas Aris ingin anak asuhnya mewaspadai permainan cepat Perseru. Terutama serangan balik dengan mengandalkan kecepatan anak-anak Papua.
“Dalam laga terakhir, pertahanan kami sempat kedodoran bila menghadapi lawan yang punya kecepatan. Benteng kami harus fokus seratus persen bila tak ingin kecolongan,” ujar Aris.
Soal kemungkinan permainan bola-bola pendek dari kaki ke kaki yang selama ini jadi cirri khas Papua, Aris tak gentar. Pasalnya, anak didiknya juga terbiasa bermain seperti itu.
“Cara itu memang menguras tenaga. Makanya, kami harus juga menekan lawan bila strategi itu mereka terapkan. Kami akan ladeni permainan Perseru dengan kemampuan terbaik,” kata Aris.
Editor | : | Gatot Susetyo |
Komentar