Persis Solo yang berkompetisi di Divisi Utama PT LPIS mengabaikan sanksi yang dijatuhkan PSSI melalui Komisi Disiplin (Komdis). Persis akan tetap menggelar pertandingan menghadapi PSS Sleman dalam lanjutan kompetisi divisi utama di Stadion Manahan, Solo, Rabu (4/9).
“Kami tetap menggelar pertandingan melawan PSS. Apalagi, PSS sudah memastikan bakal datang meski sebelumnya sempat meminta jadwal diundur. Kami belum menerima surat sanksi itu," ujar manajer Persis, Joni Sofyan Erwandi.
Persis dan sejumlah klub mendapatkan sanksi dari Komdis karena lebih satu kali melakukan Walk Out (WO). Buntutnya, tim didiskualifikasi dan harus mundur dari kompetisi. Mereka juga tidak boleh mengajukan banding.
Meski dilarang, Persis tetap mengikuti kompetisi yang sudah memasuki putaran kedua. Di laga pertama, Persis sukses menggulung Persibangga Purbalingga 4-2.
Joni pun berharap bisa melanjutkan sukses itu saat menjamu PSS sekaligus menuntas dendam kekalahan di putaran pertama. Saat itu, Persis kalah 0-2 dari PSS.
Terkait dengan jatuhnya sanksi, Joni menilai hal itu lebih banyak didasari suka dan tidak suka. Menurutnya, laga Persis melawan Persemalra Maluku Utara batal karena tim sudah mengundurkan diri.
“Sebelum kami melakoni jadwal ke Persmalra, ternyata klub ini sudah mundur dari kompetisi usai laga tandang ke klub-klub yang ada di Pulau Jawa. Lalu saat melawan PPSM Magelang juga lebih awal mundurnya. Jadi, mereka sudah mundur. Kami juga mempertanyakan kenapa tidak ada banding,” ucap Joni.
Sementara itu, pelatih Persewon Wondama, Didik Listiantoro, belum bisa menanggapi sanksi terhadap timnya. Apalagi, tim sudah meninggalkan Boyolali yang menjadi markas mereka menjelang berakhirnya putaran pertama.
“Sampai saat ini Persewon belum kembali ke Boyolali. Manajemen juga belum menghubungi saya. Jadi, saya belum bisa menanggapi tentang sanksi itu. Saya juga belum mendapat kepastian apakah Persewon tetap ikut atau sudah mundur,” kata Didik.
Editor | : |
Komentar