Pertandingan Persis Solo melawan PSS Sleman dalam lanjutan Divisi Utama PT LPIS hanya berlangsung satu babak. PSS memilih WO karena keamanan di Stadion Manahan, Solo, Rabu (4/9), dirasakan tidak mendukung.
Pertandingan juga diwarnai tindakan anarkis para suporter. Akibat tindakan tersebut, tujuh penonton terluka dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Brayat Minulyo, Solo, dengan luka yang cukup parah.
Salah satu korban, Abraham Nico (15), mengaku dia hanya berniat menyaksikan pertandingan. Saat rusuh berlangsung, warga asal Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten, itu berada di tribun suporter Pasoepati.
Dia mengaku awalnya ditanyai identitas. Belum sempat menjelaskan, dia tiba-tiba dihajar beramai-ramai sehingga menderita luka di wajahnya.
“Saya hanya ingin nonton dengan teman saya. Saat itu, saya ditanyai oleh segerombolan orang. Tapi belum sempat menjawab, saya sudah dipukul,” kata Nico.
Sementara itu, Syarif (20) yang merupakan suporter New PSS Sleman mengungkapkan dia menjadi salah satu korban karena bersorak saat bola hampir masuk ke gawang Persis. Namun, dirinya tak perlu menjalani perawatan.
Akibat kejadian tersebut, para pemain PSS meninggalkan stadion dengan menggunakan truk polisi. Mereka mengambil jalan memutar melalui Boyolali sebelum menuju Jatinom, Klaten dan Sleman.
Daftar Korban :
1. Gani Eka Febrianta (16), Sleman
2. Dicky Arie Pradana (17), Bantul
3. Haryanto Wibisono (19), Jebres, Solo
4. Abraham Nico (15), Prambanan, Klaten
5. Yunairi Dwi Nugroho (20), Karanganom, Klaten
6. Hari Sukma Pramana (23), Manahan, Solo
7. Candra (17), Prambanan, Klaten
Editor | : |
Komentar