Isu suap yang dialami Persik pasca kekalahan dari Perseru membuat Manajer Tim M. Anang Kurniawan pun angkat bicara. Maklum, publik Kediri selama ini menggantungkan harapan di pundak Anang beserta pasukannya untuk mengembalikan kejayaan Persik seperti tahun 2003 dan 2006 lalu kala menjuarai LI. Berikut wawancara Bolanews.com dengan M. Anang Kurniawan.
Apa dampak isu suap terhadap manajemen dan pemain?
Kami jelas kaget dan merasa terhina setelah membaca berita di media cetak dan online. Sejak awal, saya tak pernah punya pikiran kalau kekalahan atas Perseru lalu berdampak isu hina seperti itu. Olivier Makor dan Mohamadou Al Hadji yang paling terpukul. Bahkan mereka sempat berkemas mau pulang ke Jakarta dan tak mau latihan serta melanjutkan laga terakhir melawan Persikabo. Tapi semua sudah kami selesaikan dan pemain bertekad mengalahkan Persikabo untuk menebus kekalahan lalu. Target kami sekarang bukan juara Divisi Utama, tapi asal lolos ke LSI.
Perasaan Anda pribadi dengan isu suap itu?
Saya sangat terpukul! Tapi saya harus bijak. Kalau saya hanya memikirkan isu itu, tim ini mau dibawa ke mana. Padahal kami masih punya peluang lolos ke LSI. Ini ujian berat bagi saya sebagai manajer tim. Apalagi niat awal saya mau pegang tim ini karena ingin Persik kembali jadi tim kuat di Indonesia. Meskipun perjalanan kami sangat berat karena dana yang pas-pasan. Tapi bukan berarti karena dana minim, terus kami melacurkan diri. Saya pribadi punya ambisi mengukir prestasi sebagai manajer tim yang pernah memberi kesuksesan untuk warga Kediri.
Karena ini sudah jadi isu nasional, apakah Anda siap diperiksa pihak yang berwenang?
Silakan PSSI dan PT LI memeriksa dan membuktikan bila kami menjual pertandingan lalu. Kekalahan kami murni faktor teknis. Pelatih menarik tiga pemain inti bukan tanpa pertimbangan matang. Faris tak bisa main lagi karena mengaku capek dan ada cedera. Sedangkan Al Hadji dan Makor tak maksimal. Sepak bola kan permainan kolektif, jadi tak bisa mengandalkan tiga orang itu. Kalau Persik kalah, kesalahan juga kolektif. Tak bisa ditimpakan pada mereka. Pelatih dan manajemen harus ikut bertanggungjawab.
Apa upaya menjelang pertandingan lawan Persikabo?
Saya sudah bicara dari hati ke hati dengan pemain. Saya bangkitkan lagi motivasi dan semangat mereka. Saya benar-benar kecewa bila pemain yang dituduh berbuat hina seperti itu. Biar lah saya yang disalahkan karena kegagalan itu. Karena mereka ujung tombak kami di lapangan untuk meraih prestasi ke LSI. Melawan Persikabo, kami akan mati-matian memenangkan pertandingan.
Editor | : | Gatot Susetyo |
Komentar