2 di Stadion Manahan Solo, Sabtu (14/9).
Striker asal Prancis, Olivier Makor, mencetak hattrcik. Tiga gol lainnya disumbangkan Faris Aditama, Agus Susanto, dan Khusnul Yuli. Tak pelak sukses ini membuat seluruh anggota tim bersuka cita.
“Ini penantian panjang kami setelah terdegradasi empat tahun silam. ISL memang habitat kami. Kemenangan ini juga memupus isu suap yang menghantam perjalanan kami ke ISL," tutur Aris Budi Sulistyo, pelatih Persik.
"Kali ini anak-anak main dengan hati dan ingin membuktikan kami bukan serendah sangkaan orang dengan menjual pertandingan,” ujar Aris Budi.
Manajer Tim M. Anang Kurniawan tak kalah bangga. Sebagai manajer debutan, Anang juga telah menorehkan tinta prestasi bagi publik Kediri.
“Cita-cita kami terwujud. Langkah kami memang penuh rintangan. Soal ISL nanti, kami belum berpikir. Kami akan nikmati keberhasilan ini dulu. Kami akan serahkan laporan dulu ke pengurus. Setelah itu, biarlah mereka yang melanjutkan Persik,” ujar Anang.
Olivier Makor berpeluang meraih gelar pencetak gol terbanyak dengan torehan 18 gol. Namun, kans ini bisa saja lepas bila pesaing terberatnya, Jean Paul Boumsong juga mencetak hattrcik saat Persebaya menghadapi Perseru di babak final Minggu (15/9) malam.
Editor | : | Gatot Susetyo |
Komentar