Mitra Kukar akan menjalani partai lanjutan di Menpora Cup Grup B menghadapi Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang, Senin (23/9). Partai ini diprediksi bakal berlangsung dengan tempo tinggi karena pengaruh rivalitas kedua tim di ajang Liga Super Indonesia (LSI) 2012/13 yang baru berakhir.
Mereka bersaing ketat dalam memperebutkan posisi runner-up di pengujung musim. Untuk Mitra Kukar, pertemuan kali ini juga dijadikan laga balas dendam karena di dua laga sebelumnya di Kanjuruhan, mereka menelan kakalahan 3-5 dan 1-3.
Mengawali ajang Menpora Cup, Mitra Kukar gagal memberikan penampilan terbaiknya. Pada langkah pertamanya, peringkat ketiga LSI tersebut menelan pil pahit usai kalah 0-2 dari Persepam Madura United.
Kondisi fisik yang kurang bugar menjadi faktor kendala di penampilan Zulkifli Syukur dkk. Mereka baru saja mengakhiri laga terakhir di LSI pada 18 September.
"Saya melihat lawan dalam kondisi fit. Persiapan kami sebenarnya terganggu dengan kondisi fisik. Setelah pertandingan terakhir di LSI kami langsung menuju ke Malang," kata Zulkifli.
Kini menghadapi laga kedua, Mitra Kukar masih terbelit dengan kondisi yang sama. Terlebih lagi jeda pertandingan setelah kalah dari Persepam hanya dua hari.
Praktis, kondisi seperti ini menjadi pekerjaan rumah bagi skuat Naga Mekes itu. Rotasi pemain tampaknya bakal dipilih Pelatih Mitra Kukar, Stefan Hansson.
"Laga selanjutnya menghadapi Arema. Itu merupakan laga yang berat. Kami juga sama-sama telah mengetahui kekuatan masing-masing," lanjut Zulkifli.
Pada pertandingan pertamanya, Arema tampil lebih baik. Mereka sukses menekuk wakil Filipina, Loyola Meralco Sparks, dengan kemenangan tipis 1-0 di Stadion Kanjuruhan (21/9).
Kendati berhasil mendapatkan tiga poin, Arema masih kurang puas dengan penampilan Cristian Gonzales dkk. Kebugaran pemain juga menjadi permasalahan yang dialami tim kebanggaan Aremania tersebut. Permainan Singo Edan pada babak kedua diakui Asisten Pelatih Joko Susilo tak sebaik di babak pertama karena kondisi fisik yang tak lagi prima.
Gaya permainan Loyola yang mengandalkan penguasaan bola memaksa Arema menerapkan pressing ketat sepanjang laga. Alhasil, mereka kedodoran di akhir-akhir pertandingan.
Editor | : | Kukuh Wahyudi |
Komentar