Persepam Madura United (PMU) memilih realistis saat bentrok lawan Arema Indonesia dalam laga lanjutan Piala Menpora, Rabu (25/9), di Stadion Kanjuruhan, Malang. Sebab, dia atas kertas Arema unggul segalanya dari PMU.
Dari materi pemain misalnya, Arema dipenuhi bintang di semua lininya. Sementara PMU hanya memiliki segelintir saja. Perbedaan kelas itu jelas terlihat dari posisi terakhir Arema di klasemen Liga Super 2013 adalah runner-up, dan PMU hanya bertengger di urutan ke-10.
Rekor pertemuan kedua tim selama LSI 2012/2013 pun menunjukkan Arema lebih layak diunggulkan. Maklum, dari dua kali bentrokan, PMU selalu kalah dengan skor identik, 0-2 di putaran pertama dan 0-2 di putaran kedua. Belum lagi status Arema sebagai tuan rumah.
“Arema pasang target juara, kami sekadar ikut serta. Saya hanya minta anak-anak bermain sebaik mungkin. Soal hasil urusan nanti,” kata Daniel.
PMU saat ini mengemas tiga poin dari sekali menang, dan sekali kalah. Pada pertandingan terakhir lawan Loyola Meralco Sparks (23/9) lalu, PMU tumbang 1-3. “Kami bermain buruk pada pertandingan itu. Kami sudah mengevaluasinya, dan semoga bisa tampil lebih baik,” jelasnya.
Pada pertandingan ini, PMU tidak bisa menurunkan Ishak Y.M. Djober yang terkena akumulasi kartu kuning. “Tanpa Ishak memang ada pengaruhnya. Apalagi, Ishak kerap masuk sebagai pengganti dan menghidupkan permainan di saat pemain starter tampil lesu. Tapi kami tidak boleh bergantung pada satu pemain,” terangnya.
| Editor | : | Fahrizal Arnas |
Komentar