Sunrise Indonesia Open Grand Prix Gold 2013, Muhammad Rijal/Debby Susanto sudah mendapatkan perlawanan alot. Adalah pasangan Cina, Liu Yuchen/Huang Dongping yang memaksa unggulan kedua ini bermain rubber game dengan skor akhir 19-21, 21-18, 21-17.
"Kami belum mencoba lapangan pertandingan dan tadi kami masih adaptasi. Selain itu kami masih dalam antisipasi bola. Lawan kami juga lebih muda, jadi tenaganya masih fresh. Tetapi kami coba untuk tenang, belajar dari pengalaman sebelumnya," ujar Rijal.
"Kami merasa kurang maksimal di pertandingan ini, mungkin karena baru pertandingan pertama dan lawannya juga lumayan," tutur Debby menambahkan.
Melihat catatan prestasi Rijal/Debby yang kurang menggembirakan di beberapa turnamen terakhir, pasangan ranking enam dunia ini mengaku sempat grogi saat akan bertanding. Apalagi, mereka akan berlaga di kandang sendiri dan disaksikan pecinta bulutangkis Tanah Air.
"Tadi sempat tegang juga, namanya pemain pasti ada tegangnya kalau mau tanding. Bahkan sekelas Tontowi (Ahmad)/Liliyana (Natsir) juga pasti merasa tegang sebelum bertanding. Tapi yang penting bagaimana membalikkan keadaan dari tegang jadi tenang," ungkap Rijal.
Keterangan Rijal juga diperkuat Nova Widianto, Asisten Pelatih Ganda Campuran PBSI yang mendampingi Rijal/Debby bertanding.
"Kalau saya lihat, Rijal/Debby masih sering ragu-ragu di game pertama. Lawannya juga tampil lebih siap," kata Nova.
Kini Rijal/Debby segera fokus ke pertandingan di babak kedua yang akan berlangsung pada Kamis (26/9). Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja yang merupakan junior Rijal/Debby di Pelatnas Cipayung, akan menjadi lawan.
"Melawan teman sendiri itu ada enak enggaknya. Enaknya, kami sudah tahu kelemahan mereka, nggak enaknya ya mereka juga tahu kelemahan kami dan permainan kami bagaimana," ucap Debby.
Sementara itu, Irfan Fadhilah/Weni Anggraini yang diunggulkan di tempat kedelapan, juga melangkah ke babak kedua usai menumbangkan wakil Thailand, Patiphat Chalardchaleam/Rodjana Chuthabunditkul, 21-17, 6-21, 21-14.
Editor | : | Eky Rieuwpassa |
Komentar