Raihan prestasi sebuah klub tak lepas dari tangan pelatih. Ibarat arsitek, rancangan seorang pelatih sangat menentukan baik dan buruknya bangunan sebuah klub. Karena itu, evaluasi musti dilakukan setelah mereka menjalankan tugasnya selama semusim.
Pada musim kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2013, ada sejumlah pelatih yang dianggap bekerja dengan baik, namun tak sedikit yang dinilai buruk. Salah satu pelatih yang memenuhi ekspektasi manajemen klub adalah Daniel Roekito. Sesuai hasil evaluasi yang dilakukan manajemen PMU, pelatih Persepam Madura United itu telah memenuhi target yang dipatok.
Kendati hanya finis di urutan ke-10 klasemen akhir, di mata manajemen PMU, prestasi itu sudah bagus. Pasalnya, Daniel datang ke klub tersebut sebagai suksesor Mustaqim. Dengan mayoritas pemain yang bukan pilihannya, Daniel mampu meramu tim ini secara maksimal.
“Jika melihat hasil selama uji coba pramusim, hasil ini sudah memuaskan,” kata Achsanul Qosasi, manajer PMU.
Ungkapan manajemen PMU tak berlebihan. Sebagai tim promosi dan diperkuat pemain dengan kualitas pas-pasan, tim kebanggaan masyarakat Madura itu menempati posisi lebih baik ketimbang sejumlah klub yang lebih dulu merasakan atmosfer LSI macam Persija (peringkat 11), Persela (12), Persiba (13) dan dua klub terdegradasi macam Persiwa dan PSPS. “Hasil itu sudah cukup. Kami puas dengan raihan ini,” terang Achsanul.
Editor | : | Fahrizal Arnas |
Komentar