19 tidak hanya terletak pada prestasi Ravi Murdianto dkk. dalam merebut gelar juara. Dalam sisi penyelenggaraannya, Piala AFF berakhir dengan keberhasilan meraup pundi-pundi uang.
Dari total 13 partai selama Piala AFF yang berlangsung di Stadion Delta, Sidoarjo dan Stadion Petrokimia, Gresik, penonton berpartisipasi penuh dalam kesuksesan. Rp3,2 miliar didapatkan dari seluruh pertandingan yang berasal tiket pertandingan.
Timnas dalam setiap laganya memang mendapatkan dukungan penuh dari suporter. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo, bahkan memposisikan suporter menjadi salah satu faktor keberhasilan meraih juara.
"Keberhasilan gelaran Piala AFF U-19 ini jauh di luar ekspetasi kami," kata Sekjen PSSI, Joko Driyono.
Joko mengakui dalam penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah sebenarnya dalam posisi yang tidak mengharapkan keberhasilan seperti ini. PSSI hanya berharap nama Indonesia bisa kembali pulih dari konflik dualisme yang terjadi hampir dua tahun terakhir.
"Saat itu kami menyetujui menjadi tuan rumah karena kami baru menyeleseaikan KLB. Ucapan terimakasih wajib kami ucapkan kepada masyarakat Sidoarjo dan Gresik atas suksesnya event itu," ujar Joko.
Pemasukan tidak hanya didapat dari penjualan tiket. PSSI mendapatkan dana lainya dari hak siar televisi tim nasional dari empat partai di babak penyisihan, semifinal, dan juga final. Dalam babak penyisihan, timnas mendapatkan Rp 750.000.000 per laga. Memasuki babak semifinal dan final, tim besutan Indra Sjafri itu dapat Rp1 miliar. Jadi, total dari hak siar sebesar Rp3 miliar.
PSSI juga mendapatkan bantuan dari AFF sebesar 110.000 USD atau sekitar Rp1,2 miliar untuk keperluan biaya operasional. Sementara itu, total pengeluaran untuk ajang yang diikuti 11 negara selama tiga minggu itu sekitar Rp6 miliar.
Selanjutnya Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah dalam Kualifikasi Piala AFC U-19 khusus Grup G. Garuda Muda akan menghadapi Korea Selatan, Laos, dan Filipina juga di Stadion Delta, Sidoarjo dan Stadion Petrokimia, Gresik.
Editor | : | Kukuh Wahyudi |
Komentar