Pelatih tim nasional Indonesia, Indra Syafri, menyayangkan sedikitnya penonton yang datang ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) untuk mendukung tim arahannya agar dapat lebih bersemangat bermain.
Suasana sepi di SUGBK itu diakui oleh Indra Syafri sempat menurunkan motivasi para pemain untuk bertanding dengan baik. Pelatih berusia 50 tahun itu mengatakan bahwa para pemain mengaku mereka lebih senang saat bermain di Sidoarjo yang membuat penampilan mereka di babak pertama di bawah performa terbaiknya.
"Tadi memang anak-anak bilang bahwa lebih enak di Sidoarjo karena lebih ramai. Tapi mudah-mudahan saja besok (pertandingan berikutnya) para penonton bisa datang untuk mensuport kita ke stadoin," tutur Indra.
"Ini sudah kepalang tanggung. Karena bila kita dapat memenangkan dua pertandingan terakhir, maka kami bisa langsung lolos ke Myanmar (putaran Final Piala Asia U-19) karena pemain kami sudah satu tekat, satu hati, dan satu tujuan untuk bisa lolos,"
"Maka kami memohon kepada penonton untuk dapat mensuport kami. Kehadiran penonton bagi para pemain sangat berpengaruh signifikan," lanjutnya.
Kurangnya penonton yang hadir ke SUGBK itu karena harga tiket yang terlalu tinggi dipatok oleh panitia penyelenggara pertandingan. Hal ini juga diakui oleh sebagian penonton yang hadir. Mereka pun merasa tidak aneh dengan suasana yang tampak di dalam stadion.
"Memang terlalu mahal sih untuk pertandingan sekelas U-19. Jadi ya ga aneh kalau melihat suasana sepi kaya gini, ujar Angga, salah satu penonton yang hadir saat ditanyai Bolanews.
Editor | : | Verdi Hendrawan |
Komentar