0 atas Laos di pertandingan pertama Grup G Kualifikasi Piala AFC U-19 2014. Meski menang telak, ada sejumlah catatan terkait penampilan Evan Dimas dkk.
“Ada kesan terburu-buru sehingga aliran bola kurang lancar. Beberapa peluang juga terbuang karena mereka tidak tenang. Jika bisa meredam emosi, saya yakin timnas U-19 tidak akan menunggu Laos bermain dengan 10 orang untuk bisa mutlak mendominasi permainan. Bahkan mereka bisa menang dengan skor lebih besar,” kata Daniel Roekito, pelatih P-Madura United.
“Pemain tengah timnas sebetulnya bagus dalam penguasaan bola, tapi ketika melepas umpan malah terlihat buru-buru sehingga pemain Laos mudah melakukan intersep,” ucap Imran Nahumarury, eks pemain timnas.
Soal emosi juga menjadi sorotan. Akibat melakukan pelanggaran yang tak perlu, tiga pemain, Evan, Zulfiandi, dan Angga Febrianto yang masuk sebagai pengganti, diganjar kartu kuning. Mungkin Evan dan Zulfiandy bakal disimpan saat melawan Filipina untuk menghindari kartu kuning kedua yang bisa berakibat mereka absen di partai terakhir melawan Korsel.
“Mereka masih muda dan harus terbiasa bermain dengan mengedepankan sportivitas serta fair play sebab pelanggaran yang tak perlu akan membuat tim dalam situasi sulit,” kata Daniel.
Daniel menilai secara keseluruhan permainan timnas sudah bagus. Selain memahami taktik dan strategi yang diinginkan pelatih, teknik indvidu maupun tim serta kecepatan terlihat cukup bagus.
“Secara teknis, timnas U-19 sudah bagus. Kelebihan itu tampak lebih menonjol karena di atas kertas kualitas Laos masih di bawah Indonesia. Kalau ada beberapa kekurangan, hal itu wajar karena mereka masih muda,” ujar Daniel.
Penulis: Erwin Fitriansyah/Fahrizal Arnas (Surabaya)
LEBIH LENGKAP di Harian BOLA edisi Kamis 10 Oktober 2013
Editor | : | Erwin Fitriansyah |
Komentar