galanya. Maka, Riko memilih tak bermain di kompetisi reguler demi chemistry tim. Ia tak masuk daftar tim Aspac usai deadline Minggu (13/10).
Dalam hati yang paling dalam, Riko ingin membela Aspac di event kompetisi reguluer Liga Bola Basket Nasional (NBL) Indonesia musim 2013/14. Pemanasan diawali di turnamen Pre Season lalu. Bermain di 7 gim, Riko total memasukkan 23 poin.
"Saya diminta untuk bantu-bantu saja. Kebetulan waktunya cocok, saya pun berangkat ke Surabaya," kata Riko saat dihubungi BOLA, waktu itu.
Menghadapi musim reguler yang panjang, agak sulit bagi Riko membagi komitmen antara pekerjaan, keluarga, dan kompetisi NBL. Ia memiliki anak dan istri, juga bisnis pakaian-sepatu di sebuah mall besar di Jakarta.
Padahal, untuk menghadapi kompetisi NBL ia harus memberikan komitmennya 100%.
"Itulah yang membuat saya akhirnya mundur. Saya tidak bisa berlatih setiap hari karena bisnis dan pekerjaan saya tidak bisa ditinggal. Kalaupun dipaksakan, saya tidak enak dengan teman-teman yang lain. Jadi, lebih baik saya tidak ikut," ungkap Riko.
"Bagi saya, komitmen itu harus 100%. Kalau tidak bisa 100%, sebaiknya jangan memaksakan diri. Nanti akan mengganggu kebersamaan tim," kata Riko.
Dua jempol, Riko!
Editor | : | Eko Widodo |
Komentar