Bakat alami sebagai pemain sepak bola sudah tampak terlihat semenjak Putu Gede Juniantara bergabung di SSB Putra Tresna Denpasar. Setidaknya ini lah yang diungkapkan I Gusti Agung Ngurah Anom Jaksa, pemilik SSB tempat Putu Gede berlatih.
Anom Jaksa juga menceritakan bahwa penampilan keseharian sang pemain yang murah senyum ini pun sangat sederhana. Ia mencontohkan keseharian Putu mulai dari pakaian, dan sepatu bolanya juga itu-itu saja.
"Putu tidak sungkan bertanya apa saja mengenai sepakbola, baik kepada pelatihnya atau pun saya. Ini lah yang membuat dia terlihat sedikit lebih beda dibanding teman-teman seusianya di klub," ungkap Anom Jaksa.
Perkembangan Putu di klub yang bermarkas di Lapangan Cokorda Pemecutan ini juga selalu dipantau para pelatihnya, termasuk merekomendasinya untuk membela Perseden Denpasar U-15 pada kejuaraan tingkat nasional di Yogyakarta.
"Putu pemain taktis dan tidak mau ambil risiko sekecil apapun, baik saat bermain gim atau pertandingan resmi. Rasa tanggung jawabnya pun besar, sehingga dia sering minta kepada pelatih untuk langsung mengevaluasi dirinya setiap kali habis latihan dan bertanding," ujar Dede, salah satu pelatih SSB Putra Tresna.
Setelah namanya menjadi salah satu bintang baru di jagat persepakbolaan nasional bersama timnas U-19, putra tunggal dari seorang tukang ukir kayu I Made Raka ini pun tidak melupakan almamaternya, termasuk dengan orang-orang yang dulu berjasa ikut membangun karier sepak bolanya.
"Saya tidak akan seperti saat ini jika tidak ada mereka," kata Putu, yang selalu pamitan ke klub asalnya jika ingin berpergian kemana saja, termasuk saat mau membela timnas besutan Indra Safri.
| Editor | : | Yan Daulaka |
Komentar