13 Oktober mendatang. Mereya berharap bisa pulang ke Ngawi dengan hasil terbaik.
Meski demikian, pelatih Putut Wijanarko tak sedikit pun meremehkan kontestan Grup XVIII yang diisi Martapura FC (Kalsel), Persigubin Gunung Bintang (Papua), Persinga Ngawi, dan Persida Sidoarjo (Jatim).
“Tim yang lolos delapan besar pasti tim tangguh. Para peserta memang sudah promosi ke Divisi Utama musim depan, tapi mereka pasti punya harga diri dan target jadi juara Divisi Satu. Begitu pula Persinga,” tutur Putut Wijanarko.
Rekor Slamet Sampurno dkk. di kasta ketiga ini tak bisa dipandang remeh. Mereka selalu tampil sebagai juara grup tiap fase. Bahkan Putut Wijanarko sendiri tahu betul jerohan Persinga karena dia menangani tim ini sejak berkiprah di Divisi Dua.
“Tahun lalu, kami jadi runner-up Divisi Dua di bawah Nusa Ina. Kali ini kami tak boleh melepas kesempatan jadi juara Divisi Satu. Sebagai pelatih, saya juga ingin punya catatan karir bagus,” kata mantan gelandang Persebaya ini.
Babak krusial ini juga bermakna bagi para pemain. Pasalnya, tiap laga sekaligus dimanfaatkan untuk menseleksi kualitas pemain.
“Manajemen memotivasi para pemain untuk tampil maksimal. Jika di babak ini mereka bermain bagus, perpanjangan kontrak untuk tampil di Divisi Utama musim depan pasti di tangan,” ucapnya.
Editor | : | Gatot Susetyo |
Komentar