Lewat sejumlah diskusi yang secara intens digelar para petinggi PBR dalam beberapa pekan terakhir, manajemen PBR sepakat melakukan pergantian pelatih. Kontrak dengan Daniel Darko Janackovic yang berdurasi tiga tahun disepakati untuk tidak dilanjutkan.
"Seiring dengan efisiensi yang kami terapkan dalam perencanaan musim depan, maka kami percaya harus memulai musim kompetisi baru nanti dengan pelatih yang memiliki visi yang sama untuk membangun PBR bersama-sama," tutur Marco.
Menurut Marco nilai kontrak Darko untuk ukuran klub Indonesia terbilang fantastis, bahkan diyakini merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia. Sayangnya, pelatih asal Serbia ini gagal mewujudkan visi klub.
Darko, yang nyaris menjerumuskan PBR ke jurang degradasi,namun selamat pada babak play off di Solo terkesan tak mengakui kegagalannya. Ia berkilah pemutusan kontraknya semata-mata lantaran minimnya budget yang dimiliki PBR musim depan.
Namun, pernyataan Darko dibantah oleh Marco yang mengatakan dana yang disiapkan hampir sama dengan musim lalu.Mereka hanya mencoba melakukan efisiensi dan membangun tim dengan budget yang realistis.
PBR berharap mendapatkan pelatih yang bukan hanya sekedar bisa melatih dan mencari kemenangan semata, tetapi juga harus bisa membangun PBR menjadi sebuah klub besar yang menghasilkan pemain-pemain muda Indonesia dengan teknik tinggi dan karakter yang kuat dalam tiga tahun ke depan.
Editor | : | Budi Kresnadi |
Komentar