Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Yabes Lebih Populer dari Presiden SBY

By Weshley Hutagalung - Jumat, 1 November 2013 | 11:30 WIB
Yabes Roni Malaifani, dielu-elukan warga Alor.
Gonang Susatyo
Yabes Roni Malaifani, dielu-elukan warga Alor.

baru ini. 

Saat tiba di Bandara Mali, Alor, Yabes sudah disambut puluhan ribu orang. Mereka hanya ingin menyaksikan Yabes, sang pahlawan yang ikut membawa Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia U-19. 
Banyak yang menyebut sambutan tersebut melebihi apa yang diberikan untuk presiden bila Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan ke Alor.
“Bisa jadi sambutannya melebihi presiden bila datang berkunjung ke sini. Masyarakat membanjiri bandara. Mereka yang dari pegunungan maupun pantai datang untuk melihat Yabes. Saat diarak, ia mendapat sambutan luar biasa. Tidak ada yang mengoordinasikan sambutan itu. Semua spontanitas karena masyarakat bangga pada Yabes,” ujar Arifin, pelatih Yabes di Persap Alor.

Saat tiba di Bandara Mali, Alor, Yabes sudah disambut puluhan ribu orang. Mereka hanya ingin menyaksikan Yabes, sang pahlawan yang ikut membawa Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia U-19. 

Banyak yang menyebut sambutan tersebut melebihi apa yang diberikan untuk presiden bila Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan ke Alor.

“Bisa jadi sambutannya melebihi presiden bila datang berkunjung ke sini. Masyarakat membanjiri bandara. Mereka yang dari pegunungan maupun pantai datang untuk melihat Yabes. Saat diarak, ia mendapat sambutan luar biasa. Tidak ada yang mengoordinasikan sambutan itu. Semua spontanitas karena masyarakat bangga pada Yabes,” ujar Arifin, pelatih Yabes di Persap Alor.

Menurutnya, sejak Yabes mengikuti pelatnas, masyarakat selalu menunggu kabar tentang timnas. Bahkan, saat upacara HUT RI di Alor, 17 Agustus, baliho dengan foto Yabes dipasang di lapangan kabupaten.

Padahal, kala itu Yabes belum benar-benar menjadi pemain timnas U-19. Ia baru menjalani seleksi untuk masuk skuat yang akan diturunkan pada Piala AFF U-19. Namun, sukses masuk seleksi sudah dianggap sebagai sebuah prestasi luar biasa. Maklum, selama ini hampir tidak pernah ada pemain asal Alor atau NTT yang masuk timnas.

“Mau bagaimana lagi? Saat pertama kali masuk sekolah, semua teman sudah mengerumuni saya, menyalami dan mengajak foto bersama. Teman sendiri malah minta foto,” katanya.

Saat hendak latihan, ia juga harus meluangkan waktu sejenak karena banyak penggemar dari anak kecil sampai orang dewasa yang mengajak foto bersama. 

“Hal ini menjadi kegiatan saya sebelum dan sesudah latihan. Ya, jadi artis dadakan, tapi saya tak boleh melupakan latihan dan menjaga kondisi. Persaingan di timnas sangat ketat. Kualitas teknik teman-teman sangat bagus. Bila gagal, saya akan berlatih lebih keras agar suatu saat dipanggil lagi,” ujarnya.


Editor :


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X