Terbongkarnya aksi penipuan melalui internet yang melibatkan 15 WNA asal Afrika, oleh jajaran Bareskrim Polri sangat diapresiasi manajemen PSPS. Namun adanya pengakuan salah seorang pelaku asal Sierra Leon, dirinya pernah bermain untuk Asykar Bartuah, sangat mengagetkan, karena nama yang bersangkutan tak ada dalam daftar klub.
"Sampai saat ini, tidak pernah ada pemain asal Sierra Leon yang bermain untuk PSPS. Satu-satunya nama Camara yang tercatat adalah Camara Namory asal Mali. Asal mengaku saja dia, mungkin agar mendapat dukungan moral dari manajemen," kata Afrizal caretaker pelatih PSPS, yang terlibat menangani pemain Asykar Bertuah sejak tahun 2002.
Informasi yang berkembang, pada bulan Juni 2013, nama yang sama pernah berurusan dengan Polda Sumut, dalam perkara penipuan melalui jejaring sosial Facebook. Pada saat itu kepada penyidik Kelvin Kamara mengaku pernah bermain di PSPS. Ketika itu manajemen enggan menanggapinya, karena banyak persoalan yang tengah mengeluti.
"Pada bulan Juni 2013 lalu dia juga mengaku main di PSPS pada penyidik Polda Sumut, hanya saja kami masih fokus untuk menyelesaikan masalah keuangan, sehingga kami tak mau menanggapinya. Ternyata, sekarang terulang lagi, malah penipuannya semakin menggurita, PSPS sangat dirugikan dengan pernyataannya," kata Boy Sabirin, Direksi PSPS.
Editor | : | Yuki Chandra |
Komentar