Boas, yang membiarkan Hugo Lloris terus bermain meskipun baru saja mengalami benturan saat Tottenham melawan Everton, mendapatkan kritik pedas dari FIFA.
Dalam benturan dengan striker Everton, Romelu Lukaku itu, Lloris bisa melanjutkan permainan, namun tak bisa mengingat kejadian benturan.
"Pemain itu harus diganti," kata FIFA chief medical officer Professor Jiri Dvorak, seperti dikutip AP dan USA Today, Selasa (5/11). "Ada pemain yang membutuhkan es usai kejadian itu, artinya terjadi benturan cukup keras," lanjut Dvorak.
"Banturan itu sangat keras. Saya yakin, 99% benturan itu membuat Lloris kehilangan daya ingat. Juga, memungkinkan terjadinya gegar otak," lanjut Dvorak.
Andre Villas-Boas tetap membiarkan Lloris berada di lapangan hingga laga usai. "Hugo tetap belum mengingat kejadian di lapangan, tapi dia sangat fokus dan bersikeras melanjutkan pertandingan. Ketika Anda melihat ketegasan dari pemain seperti itu, berarti dia mampu untuk melanjutkan pertandingan," ucap AVB menjelaskan keputusannya tetap memainkan Lloris, seperti dikutip Sky Sports.
Asosiasi pemain sepak bola juga menyalahkan Villas-Boas karena dianggap gagal menjaga kesehatan pemain. "Ia gagal melindungi pemain. FIFPro mempercayakan keselamatan dan kesehatan pemain kepada pelatih dan petugas medis klub," kata FIFPro medical adviser, Vincent Gouttebarge.
Hasil MRI dan scan tempurung kepala Lloris, seperti dilaporkan manajemen Tottenham, tidak menunjukkan cedera serius.
Dalam liga bola basket NBA, sebagai pembanding, pemain harus ditarik keluar jika terjadi benturan kepala dan pemain tak diijinkan bermain tanpa keterangan bebas gegar otak. Jika terbukti kena gegar otak ringan, ia harus absen setidaknya 5 pertandingan.
Editor | : | Eko Widodo |
Komentar