23 proyeksi SEAG Myanmar asuhan Rahmad Darmawan bisa meraih prestasi tertinggi. Modal itu, kata Jaya, telah dimiliki Andi Vermansyah dkk. Mereka telah tertempa di kompetisi nasional.
“Jam terbang timnas U-23 rata-rata sudah tinggi. Saya juga tak ragu kemampuan teknis mereka. Kalau pun ada kendala, itu lebih faktor kekompakan tim. Karena mereka baru berkumpul untuk ajang SEAG. Tapi itu bisa disiasati dengan memperbanyak ujicoba. Dari situ, Rahmad akan menemukan formasi terbaik ke Myanmar,” kata Jaya Hartono.
Soal kekuatan Grup B yang dihuni tuan rumah Myanmar, Thailand, Kamboja, dan Timor Leste, Jaya menganggap semua peserta punya potensi menghadang Indonesia. “Yang jelas, Thailand dan Myanmar jadi ancaman utama. Sementara Kamboja dan Timor Leste bisa mengejutkan sebagai kuda hitam. Apalagi saat ujicoba lalu, Timor Leste mampu menahan imbang timnas. Kekuatan sepak bola wilayah Asia Tenggara sudah merata, jadi tak ada lagi tim super maupun medioker,” jelas mantan pilar timnas yang ikut mempersembahkan emas di SEAG 1991 lalu itu.
Jaya pun mencoba berbagi pengalaman dengan punggawa timnas U-23. Di ajang level internasional yang dibutuhkan semangat dan nasionalisme tinggi. Jika mental itu dimiliki pasukan Rahmad Darmawan, gelar juara bukan hal mustahil.
“Nasionalisme harus terus dipompa di dada para pemain. Itu modal utama. Jika mereka telah punya semangat itu, lawan sehebat apapun bisa ditaklukkan. Mereka tak akan merasa kecapekan karena suntikan mental itu. Inilah kesempatan bagi anak-anak muda Indonesia berbakti untuk negeri tercinta ini,” tuturnya.
Editor | : | Gatot Susetyo |
Komentar