Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) setiap tahun akan melakukan evaluasi terhadap performa dan prestasi atlet pelatnas. Dari hasil evaluasi itulkah nantinya akan dilakukan tahapan degradasi dan promosi di lingkungan pelatnas Cipayung.
Hasil evaluasi performa atlet dan kinerja pelatih ini dituangkan dalam daftar promosi dan degradasi yang akan dirilis akhir Desember 2013, usai kejuaraan BWF Super Series Finals dan SEA Games Myanmar.
“Agenda promosi dan degradasi setiap tahunnya memang sudah ketentuan di AD/ART PBSI. Kami ingin dengan adanya promosi dan degradasi ini, pelatnas ke depan akan lebih baik lagi. Tujuannya pemain penghuni pelatnas harus jelas, mau jadi juara. Jadi yang nomor satu, karena buat kami jadi nomor dua itu gagal, juaranya tetap yang nomor satu,” kata Ricky Soebagdja, Kepala Sub Bidang Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta, Kamis (14/11).
Selain adanya degradasi dan promisi, PBSI juga akan menciutkan jumlah atlet yang dipanggl masuk pelatnas. Penghuni Pelatnas Cipayung akan dirampingkan menjadi sekitar 50 pemain. Saat ini ada 83 atlet yang dibina di Pelatnas Cipayung. Artinya, hampir 40-50 persen pemain akan dipulangkan kembali ke klub masing-masing.
“Jumlah maksimum penghuni pelatnas nantinya kira-kira akan berjumlah 50 orang. Sebenarnya selama ini dengan 83 pemain tidak ada masalah, pelatnas tetap bisa menampung bahkan sampai 100 pemain. Tapi lihat lagi tujuannya, kami mau juara, mau yang kualitasnya benar-benar sudah siap, kami tidak mau dengar lagi butuh satu-dua tahun buat juara, kecuali yang masih di level potensi,” ujar Rexy Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI.
Editor | : | Eky Rieuwpassa |
Komentar