Juara dunia MotoGP Marc Marquez berpendapat bahwa apa yang dilakukan Jorge Lorenzo terhadap Dani Pedrosa pada seri terakhir di Valencia itu termasuk agresif. Namun, Marquez menyatakan semua masih dalam batas kewajaran.
Pada lomba sengit dan menegangkan di separuh awal balapan yang menentukan di hari Minggu (10/11) itu, Lorenzo berkali-kali berhasil disusul dan menyusul balik Pedrosa. Bahkan di salah satu momen di tikungan dua, motor Yamaha Lorenzo sampai mesti menyenggol motor Honda milik Pedrosa, yang membuat keduanya sempat kehilangan kendali dan Marquez yang sedang di belakang mereka memimpin balapan.
Race Direction sempat menginvestigasi kejadian itu sebelum memutuskan untuk tidak mengambil tindakan apa pun terhadap Lorenzo, juara dunia 2010 dan 2012.
Marquez membela apa yang dilakukan rekan senegaranya itu, walau ia pernah dikritik oleh orang yang sama soal kejadian serupa di balapan-balapan sebelumnya.
"Kami ada di trek untuk balapan, selalu bertarung dalam batas yang diperbolehkan," kata Marquez di autosport.com. "Sepanjang tahun Jorge mengeluhkan aksi saya di atas trek, mengatakan bahwa saya bisa saja mencederai pebalap lain. Aksinya itu bahkan lebih berbahaya dibanding dari apa yang mungkin saya lakukan. Tapi saya mendukung apa yang dilakukannya karena kami ada di trek untuk adu cepat, untuk menjadi juara dunia."
Menurut Marquez, Lorenzo butuh ada di depan Pedrosa karena ingin memperlambat tempo balapan sehingga dirinya mendapat tekanan dari para pebalap di belakang yang menempel. "Jorge melakukan itu karena dia membutuhkannya demi meraih gelar. Jadi ketika dia ingin berada di depan dengan segala cara dan lalu mencoba mendikte balapan, saya rasa itu momen yang khusus. Para steward memang harus terbuka dengan kondisi yang ada," ujar Marquez lagi.
Di balapan itu Lorenzo akhirnya memenangi balapan, dengan Pedrosa finis di urutan dua dan Marquez ketiga. Marquez lantas dinobatkan sebagai juara dunia, termuda di dunia pada usia 20 tahun.
Editor | : | Arief Kurniawan |
Komentar