Kado Perpisahan Pahit Jacksen Tiago

2 Indonesia dari Irak pada Kualifikasi Piala Asia 2015 Grup C, Selasa (19/11) di SUGBK, Jakarta, menjadi kado perpisahan pahit Jacksen Tiago.

Pertandingan ini menjadi laga terakhir bagi pelatih asal Brasil itu bersama timnas senior sebelum kembali ke Persipura. Peluang Indonesia lolos ke putaran final kini pupus.

Perbendaharaan satu poin yang dimiliki Indonesia dari lima laga membuat Tim Garuda menjadi juru kunci Grup C. Hasil apa pun saat bertemu Arab Saudi, Maret nanti, tak akan berpengaruh lagi pada Boaz Solossa dkk.

Saat menjamu Irak, Indonesia sebenarnya tampil agresif. Trio penyerang Zulham Zamrun, Boaz Solossa, dan Samsul Arif beberapa kali merepotkan pertahanan Irak.

Sayang, agresivitas lini depan tak dibarengi ketangguhan lini belakang. Absennya palang pintu Victor Igbonefo karena cedera membuat zona pertahanan kerap keteteran menghadapi serangan cepat tim asuhan Hakeem Shakir Azzawi.

Keberanian Jacksen memainkan Beny Wahyudi di sektor bek sayap kanan berbuah petaka. Gol sundulan Hammadi Ahmed Abdulah pada menit ke-27 berawal dari kelengahan Beny menutup umpan silang Irak.

Hal ini mempertegas kelemahan timnas menghadapi umpan-umpan silang dari sektor sayap. Gol penalti Kerrar Jasim (33’) semakin membenamkan Tim Garuda.

Pelatih Irak, Hakeem Shakir Al Azzawi, amat puas dengan permainan tim asuhannya. Peluang mereka menyodok ke posisi runner-up terbuka karena Cina hanya bermain 0-0 melawan Arab Saudi.

“Kemenangan penting bagi kami untuk menjaga peluang lolos ke putaran final Piala Asia. Laga penuh tekanan setelah kami tampil buruk pada partai sebelumnya. Perjuangan kami belum selesai, kami masih harus bersaing dengan Cina. Pertemuan kami dengan mereka amat penting,” kata Hakeem.

Sumber: BOLA Harian Rabu 20 November