Kembalinya Alfred Riedl menukangi timnas senior membawa angin segar bagi para pemain yang sempat terpinggirkan di era Jacksen F. Tiago. Mereka punya harapan pada pelatih asal Austria itu.
Saat melatih Tim Merah-Putih, Jacksen meremajakan timnas. Sejumlah pemain yang menjadi pelanggan timnas di era sebelumnya dipinggirkan.
Gelandang veteran Ponaryo Astaman mengaku berhasrat membela Indonesia. Ia berharap Alfred menilai pemain berdasarkan kualitas, bukan faktor usia.
“Kalau saya analogikan saya memilih menjadi seorang David Beckham dibanding Paul Scholes. Jika memang dibutuhkan saya selalu siap kembali ke timnas. Namun, itu bergantung pelatih. Ia yang paling tahu pemain sesuai kebutuhan strategi,” kata Ponaryo, yang kini berusia 34 tahun.
Keinginan sama dilontarkan bek sayap asal Makassar, Zulkifli Syukur, yang di era Alfred menjadi pilar andalan. “Coach Alfred bukan hanya disiplin, tapi juga bisa memahami karakter setiap pemain. Dia selalu menekankan setiap pemain mempunyai kesempatan sama tampil sebagai pemain inti,” ujar Zulkifli.
Kapten kedua timnas di era Jacksen juga angkat bicara soal comeback-nya nakhoda yang berkibar bersama Tim Merah-Putih saat Piala Asia 2007 hingga Piala AFF 2010 itu. “Jacksen pelatih bagus, Alfred juga berkualitas. Keputusan akhir dalam pemilihan pemain ada di tangan mereka. Para pemain tentu akan berjuang agar bisa dipilih,” kata Ahmad Bustomi.
Penulis: Ario Yosia, Abdi Satria
Sumber: Harian Olah Raga BOLA, Jumat 22 November
Editor | : | Ario Yosia |
Komentar