2014 di GOR Bimasakti Malang. Termasuk saat melakoni laga terakhir melawan Pacific Caesar Surabaya, Sabtu (23/11). NSH GMC harus menyerah 63-89.
Pada awal kuarter pertama, NSH GMC tampil menjanjikan. Herman Kurniawan dan sang kapten Juliano Gandhi menjadi poin utama NSH GMC. Di sisi lain, Pacific juga tak mau kalah. Duet Airlangga Sabara dan Hery Listyono membuat permainan Pacific lebih perkasa. Kuarter pertama, berakhir 22-11 atas keunggulan Pacific.
Serangan NSH GMC di kuarter kedua yang tak kunjung membaik membuat Pacific dengan mudah menambah poin. Saat kuarter ini, giliran Eko Sasmito yang tampil garang. Sepanjang kuarter kedua, Eko mengemas 7 poin bagi Pacific. Keunggulan Pacific pun semakin jauh, yakni 45-24 saat akhir kuarter kedua.
Selepas half time, NSH GMC kian terpuruk. Stamina yang terus menurun, membuat mereka tak dapat meredam gempuran pemain Pacific. Hasilnya, Pacific memimpin kian jauh, 65-38.
Serangan Pacific justru makin tajam di kuarter akhir. Transisi yang baik membuat Pacific makin percaya diri menyerang NSH. Laga ini pun berakhir dengan kemenangan Pacific.
Ditemui usai pertandingan, Eddy Santoso pelatih Pacific Surabaya mengungkapkan ia puas dengan kinerja timnya di pertandingan ini. “Para pemain tampil disiplin dan konsisten di pertandingan ini. Saya harap mereka bisa terus menjaga momentum positif ini saat pertandingan melawan Satria Muda besok (Minggu, 24/11),” ungkap pelatih yang akrab disapa Hok Sui ini.
Empat pemain Pacific tampil gemilang di laga ini dengan membukukan double digit point. Mereka adalah Gege Nagata (18 poin), Eko Sasmito (15 poin), Airlangga Sabara (12 poin), dan Hery Listyono (10 poin). Sementara, dari kubu NSH GMC, Juliano Gandhi tampil sebagai pendulang angka tertinggi dengan membukukan 21 poin.
Sumber: Rilis NBL Indonesia
Editor | : | Eko Widodo |
Komentar