2014. Adalah CLS Knights Surabaya yang mematahkan ambisi tersebut. SM takluk 77-79 dari CLS Knights, dalam laga superketat yang berlangsung di GOR Bimasakti, Malang, Sabtu (23/11).
Disaksikan ribuan fans basket, kedua tim menyuguhkan duel sengit yang menghibur. CLS Knights langsung tancap gas sejak tip-off. Tim polesan Kim Dong-won ini langsung leading hingga 10 poin, sebelum SM mampu mengejar lewat beberapa kali tembakan Amin Prihantono. Peran Amin di kuarter pertama, sangat vital dengan menyumbang 11 poin bagi SM Britama.
Kejar-mengejar poin, sempat mewarnai laga di kuarter pertama. Sempat sama kuat 19-19, tembakan tiga angka Tony Agus setelah mendapat assist dari Mario “Roe” Wuysang di sisa 27 detik kuarter pertama menjadi pembeda skor kedua tim. CLS menutup kuarter pertama dengan keunggulan 22-19.
Memasuki kuarter kedua, suasana semakin tegang. Terbukti, ribuan penonton yang merasakan atmosfer pertandingan bahkan ikut larut dalam ketegangan. Tembakan dua poin Tony Agus setelah menerima assist dari Dimaz Muharri, membuka jalannya pertandingan kuarter kedua.
Tak hanya beradu kecepatan, kedua saling beradu akurasi. Field goal kedua tim pun terpaut tipis. Satria Muda memiliki field goal 41 persen, sedangkan CLS Knights 42 persen. Tak hanya unggul field goal, CLS juga memimpin perolehan poin diakhir kuarter kedua 42-36.
Adu tembakan tiga angka mengawali ketatnya kuarter ketiga. Tembakan tiga angka Andrie “Yayan” Ekayana, dibalas dengan sempurna oleh kapten SM Britama Faisal Julius Achmad. Di kuarter ini, serangan yang dibangun kedua tim makin agresif.
Dua tim ini juga memiliki kolektivitas permainan yang baik. Dengan skill individu tiap pemain yang mumpuni dipadu dengan teamwork yang solid, SM Britama bisa memangkas selisih poin. Suasana venue begermuruh kala Arki Dikania Wisnu membalik keadaan menjadi 50-49.
Momentum yang didapat SM Britama tersebut, mampu menekan permainan cepat CLS. Namun, CLS berhasil bangkit. Tertinggal 57-60, tembakan three point Wisnu Budhidarma menyamakan skor menjadi 60-60 pada sisa 2 menit kuarter ketiga. Wisnu pula yang membuat CLS kembali berbalik unggul 62-60 melalui akurasi dua free throw. CLS hanya unggul tipis 64-62 menutup kuarter ketiga.
Suasana pertandingan makin mendebarkan. SM Britama berhasil mengejar, bahkan ganti memimpin dengan keunggulan 3 poin ketika kuarter empat tersisa 1 menit. Three point Dwi Haryoko, berhasil menyamakan kedudukan menjadi 77-77.
Kapten tim CLS, Dimaz Muharri menjadi bintang kemenangan. Di sisa 15 detik, Dimaz berhasil melakukan steal bola penguasaan Erick Sebayang, lalu menyelesaikan dengan layup sempurna, mengubah skor menjadi 79-77 untuk keunggulan CLS. Skor ini bertahan hingga buzzer kuarter empat.
“Kunci penting permainan kami malam ini adalah konsistensi defense. Sejak awal, saya menginstruksikan pemain untuk selalu bertahan. Untuk menyerang, mereka harus fast break,” ungkap Andre Yuwadi, asisten pelatih CLS Knights Surabaya.
Empat pemain CLS membukukan double digit poin pada laga ini. Dipimpin oleh Wisnu Budhidarma yang menyumbang 16 poin, disusul oleh Tony Agus (15 poin), Andrie Ekayana dan Sandy Febiansyakh masing-masing dengan tambahan 10 poin.
Dari SM Britama, Amin Prihantono memimpin dengan donasi 21 poin. Disusul oleh Faisal J. Achmad (19 poin), Rony Gunawan (15 poin), dan Arki Dikania Wisnu (13 poin). Dengan tambahan 18 rebound, Rony Gunawan membukukan double-double ke-16 di pentas NBL Indonesia.
Sumber: Rilis NBL Indonesia
Editor | : | Eko Widodo |
Komentar